Harga Tomat di Tingkat Petani Anjlok Rp500 per Kg, HKTI Singgung Pencabutan Subsidi Pupuk

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 19 September 2022 | 15:29 WIB
Harga Tomat di Tingkat Petani Anjlok Rp500 per Kg, HKTI Singgung Pencabutan Subsidi Pupuk
Ilustrasi [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petani tomat di Jember berharap, pemerintah dari pusat hingga daerah memberikan solusi hingga kebijakan yang berpihak kepada petani di tengah kenaikan harga BBM dan pencabutan subsidi beberapa jenis pupuk atas anjloknya harga tomat.

Pasalnya, penurunan harga tomat cukup membebani petani. Ketua HKTI Jember, Jumantoro mengatakan, harga tomat di tingkat petani berkisar Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram, sehingga petani merugi dengan kondisi tersebut karena harga jualnya sangat rendah dan tidak mampu menutup biaya produksi yang tidak bisa ditekan.

"Sebenarnya petani tidak berharap mendapatkan untung banyak untuk komoditas tomat, namun dengan harga jual seperti itu maka petani menjadi buntung dan sangat merugi," kata dia, Senin (19/9/2022).

Untuk diketahui, Jumantoro sempat mencuri perhatian karena membagikan tomat secara gratis kepada anggota dan orang di sekitaran DPRD daerah tersebut.

Baca Juga: Petani Tembakau di Selopamioro Rayakan Panen, Pemkab Bantul Dorong Perluasan Budidaya Tembakau Cerutu

Aksi bagi-bagi tomat gratis itu dilakukan Ketua HKTI Jember Jumantoro dengan membawa sekeranjang tomat di Gedung DPRD Kabupaten Jember.

"Saya membagikan tomat gratis di DPRD agar wakil rakyat bisa menyampaikan aspirasi petani yang semakin terpuruk kepada pemerintah," kata Jumantoro.

"Kami berharap pemerintah peduli dengan nasib petani dan anggota dewan juga peka terhadap kondisi sektor pertanian di Jember dan bisa membela petani," sambung dia.

Ia juga mengatakan, biaya produksi pertanian dan tenaga kerja tentu naik di tengah kenaikan harga BBM, namun harga jual sejumlah komoditas pangan terjun bebas yang menyebabkan petani merugi.

"Mudah mudahan aspirasi petani didengar oleh wakil rakyat baik di pusat maupun daerah," katanya.

Baca Juga: Disbun Kaltim Minta Petani Sawit Swadaya Harus Bermitra: Kalau Tidak Sepakat Jangan Dijual

Sebagian petani, lanjut dia, enggan memanen tomat dan dibiarkan saja karena untuk memanen, petani harus mengeluarkan biaya untuk tenaga kerja yang memetik tomat.

"Kami berharap ada intervensi dari pemerintah untuk mendongkrak harga tomat demi membantu kesejahteraan petani. Kalau dibiarkan terus harga tomat terjun bebas, maka petani semakin terpuruk," ujarnya.

Pantauan di sejumlah pasar tradisional Jember tercatat harga tomat di pasaran Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilogram, padahal sebelumnya harga tomat di kisaran Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI