Harga Tomat Anjlok, Petani Bagikan Hasil Panen ke Warga dan DPRD Secara Gratis

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 19 September 2022 | 14:45 WIB
Harga Tomat Anjlok, Petani Bagikan Hasil Panen ke Warga dan DPRD Secara Gratis
Ketua HKTI Jember Jumantoro membagikan tomat gratis di DPRD Jember, Senin (19/9/2022) akibat anjloknya harga tomat di Jember. (ANTARA/HO-HKTI Jember)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga tomat di Kabupaten Jember saat ini anjlok cukup parah. Hal ini membuat Himpunan Kelompok Tani Indonesia (HKTI) di Jember memilih untuk membagikan tomat secara gratis kepada anggota dan orang di sekitaran DPRD daerah tersebut.

Aksi bagi-bagi tomat gratis itu dilakukan Ketua HKTI Jember Jumantoro dengan membawa sekeranjang tomat di Gedung DPRD Kabupaten Jember, Senin.

"Saya membagikan tomat gratis di DPRD agar wakil rakyat bisa menyampaikan aspirasi petani yang semakin terpuruk kepada pemerintah," kata Jumantoro.

Ia mengatakan, harga tomat di tingkat petani berkisar Rp500 hingga Rp1.000 per kilogram, sehingga petani merugi dengan kondisi tersebut karena harga jualnya sangat rendah dan tidak mampu menutup biaya produksi yang tidak bisa ditekan.

Baca Juga: Harga TBS Sawit di Kalbar Mulai Merangkak Naik, Segini Daftar Harga Periode 1 September

"Sebenarnya petani tidak berharap mendapatkan untung banyak untuk komoditas tomat, namun dengan harga jual seperti itu maka petani menjadi buntung dan sangat merugi," kata dia.

Ia berharap, baik pemerintah pusat hingga daerah memberikan solusi hingga kebijakan yang berpihak kepada petani di tengah kenaikan harga BBM dan pencabutan subsidi beberapa jenis pupuk atas anjloknya harga tomat.

"Kami berharap pemerintah peduli dengan nasib petani dan anggota dewan juga peka terhadap kondisi sektor pertanian di Jember dan bisa membela petani," kata dia.

Ia juga mengatakan, biaya produksi pertanian dan tenaga kerja tentu naik di tengah kenaikan harga BBM, namun harga jual sejumlah komoditas pangan terjun bebas yang menyebabkan petani merugi.

"Mudah mudahan aspirasi petani didengar oleh wakil rakyat baik di pusat maupun daerah," katanya.

Baca Juga: Bareng Pendekar PSHT, Bupati Jember Bersihkan Sampah di Rambipuji

Sebagian petani, lanjut dia, enggan memanen tomat dan dibiarkan saja karena untuk memanen, petani harus mengeluarkan biaya untuk tenaga kerja yang memetik tomat.

"Kami berharap ada intervensi dari pemerintah untuk mendongkrak harga tomat demi membantu kesejahteraan petani. Kalau dibiarkan terus harga tomat terjun bebas, maka petani semakin terpuruk," ujarnya.

Pantauan di sejumlah pasar tradisional Jember tercatat harga tomat di pasaran Rp3.000 hingga Rp4.000 per kilogram, padahal sebelumnya harga tomat di kisaran Rp8 ribu hingga Rp10 ribu per kilogram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI