Suara.com - Konsolidasi dukungan untuk Ganjar Pranowo Presiden 2024 masih terus berlanjut hingga ke seluruh daerah di Tanah Air. Gerakan tersebut salah satunya digagas oleh Santri Dukung Ganjar (SDG) Jawa Timur melalui "Gebyar Selawat Damai dan Doa Bersama untuk Negeri" di Pondok Pesantren Metal Muslim Al Hidayah, Rejoso, Kabupaten Pasuruan.
Terdapat lebih dari 10.000 peserta berasal dari Jember, Jombang, Banyuwangi, Cilacap, Cirebon, Pasuruan dan sejumlah daerah Jatim lain hadir sebagai ikhtiar dan doa agar Indonesia mendapatkan pemimpin terbaik pada Pemilu 2024.
Untaian zikir, alunan selawat disertai doa tersebut dipimpin ulama nyentrik dari Jaringan Mafia Selawat, Gus Ali Sodikin atau dikenal Gus Ali Gondrong dan Pimpinan Ponpes Metal Muslim Al Hidayah, KH Akhmad Nurkholis.
"Kita rencana mengundang 5.000 orang, tapi alhamdulillah masyarakat begitu antusias sampai yang hadir dalam selawat dan doa bersama ini sebanyak 10.000 orang lebih. Partisipasi mereka ini timbul karena mendengar nama Ganjar Pranowo sebagai Presiden 2024," kata Koordinator Wilayah SDG Jawa Timur, Huriyahi di lokasi.
Baca Juga: Ustaz Cabuli Dua Orang Santrinya Dengan Modus Minta Pijat
Huriyahi mengatakan, para santri, ulama, dan kalangan pesantren akhirnya menemukan pemimpin yang pantas dan bisa membawa Indonesia menuju kemajuan. Sosok tersebut tak lain adalah Ganjar Pranowo. Menurut dia, mantan anggota DPR RI tersebut memiliki kualitas dalam memimpin, karakter pribadi yang baik, serta langkah konkret kepedulian kepada masyarakat.
Terhadap santri di Jawa Tengah, Ganjar menunjukkan perhatiannya melalui pemberian Bisyaroh (uang pembinaan) sejak 2018 dan mendapat dukungan serta apresiasi dari para ulama, masyarakat, serta berbagai lembaga. Program tersebut merupakan apresiasi untuk santri yang telah menghafal Al-Qur'an 30 juz lalu diwisuda dan membawa dampak positif dalam meningkatkan jumlah hafidz hafidzah di Jateng.
Pada 2019 program Bisyaroh ini diberikan kepada 500 santri hafidz hafidzah, angka ini terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan di 2022, mulai awal tahun Januari sampai bulan Juni di Jateng sudah lebih dari 1.000 santri yang hafal Qur’an, masing-masing dari mereka mendapat bisyaroh Rp1 juta.
"Pak Ganjar itu adalah sosok pemimpin yang peduli terhadap santri khususnya dalam menghafal Al-Qur'an sehingga memberikan bisyaroh kepada para santri dan itu mendapat respon baik dari masyarakat dan santri," ungkap Huriyahi.
Lalu, sejak 2019 Ganjar juga mulai mengalokasikan bantuan untuk pengembangan madrasah, pesantren, dan pengajar dari APBD Jateng. Selain itu, Ganjar juga menggandeng Baznas berinovasi memaksimalkan pengembangan pendidikan agama dengan memanfaatkan dana zakat ASN Pemprov Jateng.
Dana tersebut salah satunya dialokasikan untuk mengatasi kelangkaan air bersih bagi ponpes dan masyarakat sekitar melalui bantuan sumur bor. Teranyar, Pesantren Miftahul Huda, di Desa Pesawahan, Kabupaten Banyumas mendapatkan bantuan sumur bor senilai Rp147 juta.
Huriyahi berharap, seluruh program yang berpihak kepada kalangan pesantren dapat direplikasi ke tingkat nasional ketika Ganjar Pranowo menjadi Presiden 2024-2029.
"Bukti nyata Pak Ganjar itu adalah membantu sumur bor di pesantren-pesantren untuk air bersih dalam rangka mensejahterakan masyarakat pesantren. Semoga program-program untuk kemajuan pesantren ini bisa terus berjalan sampai ke seluruh Indonesia," terang Huriyahi.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Metal Muslim Al Hidayah, KH Akhmad Nurkholis mengatakan Ganjar memiliki figur yang khas selama menjadi anggota DPR maupun memimpin Jateng. Pria kelahiran Karanganyar 28 Oktober 1968 itu merupakan sosok cerdas, nasionalis, religius, serta egaliter.
"Saya melihat figur pak Ganjar ya figur pak Ganjar. Berbeda dengan yang lain, beliau mewakili daripada bentuk harapan masyarakat yang kira-kira bisa menyatu dengan masyarakat dan menyerap aspirasi masyarakat. Insyaallah saya berharap beliau bisa memimpin bangsa," ucap KH Nurkholis.