Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia Tumbuh Bagus Seiring Penanganan Covid-19 Membaik

Erick Tanjung Suara.Com
Jum'at, 16 September 2022 | 20:52 WIB
Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia Tumbuh Bagus Seiring Penanganan Covid-19 Membaik
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaklaim pertumbuhan ekonomi relatif bagus dalam tiga kuartal Indonesia, dengan tumbuh rata-rata di atas 5 persen dan inflasi 4,9 persen seiring membaiknya penanganan pandemi Covid-19.

"Setelah lepas dari Covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif bagus dalam tiga kuartal Indonesia ini," kata Airlangga di Solo, Jawa Tengah, Jumat (16/9/2022).

Airlangga Hartarto mengatakan membaiknya penanganan pandemi Covid-19 terlihat dengan kegiatan masyarakat seperti acara Yaa Qowiyyu atau upacara tradisi sebar apem di Jatinom Klaten yang dihadiri lebih dari 30.000 orang masyarakat.

Hal tersebut, kata Airlangga, menunjukkan bahwa masyarakat sudah kangen kegiatan-kegiatan yang kemasyarakatan dan tentunya hal ini bisa terus berlanjut karena penanganan pandemi Covid-19 terus berlanjut.

Baca Juga: Kisruh Internal PPP Dinilai Tak Pengaruhi Koalisi Indonesia Bersatu

Kondisi itu juga yang membuat tingkat konsumsi Bahan Bakar Minyak atau BBM masyarakat terus meningkat, karena memperlihatkan aktivitas ekonomi mulai membaik dan jalanan kembali ramai.

Tingkat konsumsi BBM jenis pertalite dan solar yang meningkat hingga melampaui kuota itu yang membuat pemerintah harus menyesuaikan harga, agar belanja subsidi energi tidak melampaui Rp502 triliun.

Oleh karena itu, untuk mengurangi dampak kenaikan harga tersebut, pemerintah memberikan bantuan sosial sebesar Rp150.000 selama empat bulan dan mengimbau daerah untuk mengalokasikan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 2 persen untuk menjaga inflasi.

Pemerintah, lanjut Airlangga, juga terus menyediakan pasokan pangan agar harga-harga tetap terjangkau dan inflasi tetap stabil dalam sasaran yang sudah ditetapkan, meski harga BBM mengalami kenaikan.

"Harga beras sekarang relatif terjaga dan stoknya cukup karena produksi 32 juta ton per tahun dan selama tiga tahun kami tidak impor beras lagi sehingga Indonesia swasembada beras. Karena hal ini, bapak Presiden diberikan penghargaan dari The International Rice Research Institute (IRRI)," katanya.

Baca Juga: Airlangga Sebut Koalisi Indonesia Bersatu Tak Terpengaruh Konflik Internal PPP

Ia memastikan kondisi tahun depan akan lebih menantang mengingat pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir dan kondisi geopolitik di Eropa yang masih diliputi ketidakpastian bisa mempengaruhi harga energi dunia.

"Kami masih mempunyai tantangan karena Indonesia memimpin G20 yang merupakan ekonomi terbesar, jadi Indonesia sudah diperhitungkan oleh dunia. Jadi apa yang dilakukan Indonesia bisa dicontoh oleh negara-negara berkembang lainnya," tuturnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI