Gas Alam Cair Berpeluang Jadi Alternatif Bahan Bakar Kapal

Kamis, 15 September 2022 | 22:16 WIB
Gas Alam Cair Berpeluang Jadi Alternatif Bahan Bakar Kapal
Pekerja melintas di depan kapal Hanjin Pyeong Taek yang mengangkut gas alam cair (LNG). [Antara/Rahmad]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk mengungkapkan manfaat penggunaan gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) di sektor lainnya. PGN mengintegrasikan infrastruktur pipa dan non pipa untuk meningkatkan utilisasi gas bumi sebagai energi bersih.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Heru Setiawan mengatakan, LNG berpeluang dijadikan sebagai alternatif energi bersih bahan bakar kapal.

Selain itu, PGN melakukan kemitraan dengan strategic partner dengan pemanfaatan infrastruktur yang ada di PT Badak LNG melakukan terobosan dengan menginisiasi proyek LNG Bunkering pertama di Indonesia.

Pada sektor transportasi darat, PGN menyediakan layanan LNG Mobile Refueling Unit (MRU) di 14 lokasi di Indonesia. LNG MRU akan ditingkatkan seiring dengan percepatan pembangunan jalan tol khususnya di Jawa dan Sumatera, serta penambahan jumlah truk logistik. Demand LNG untuk transportasi darat sebesar 12 BBTUD dalam 10 tahun ke depan.

Baca Juga: Realisasikan Layanan Gas Rumah Tangga, PGN Hadirkan GasKita untuk 800 Pelanggan Baru

"Selain lebih bersih dibandingkan bahan bakar diesel, LNG juga lebih terjangkau. Penghematan yang didapatkan sebesar 20 persen untuk kendaraan truk," ujar Heru di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Dia menuturkan, Peluang pemanfaatan LNG itu sebagai bahan bakar bersih juga dipamerkan dalam ajang konferensi gas internasional yaitu Gastech Exhibition & Conference 2022 di Milan.

"PGN terus menjalankan mandat untuk security supply, memanfaatkan teknologi dan inisiatif produk-produk energi bersih nasional, serta bersinergi dengan beberapa mitra dalam pengembangan produk maupun proyek," kata dia.

PGN turut menjalankan mandat dari pemerintah untuk menjadikan LNG dapat dijadikan sebagai alternatif energi bagi pembangkit listrik di berbagai titik di Indonesia bagian tengah dan timur. Ketepatan teknis harus direncanakan secara matang agar alokasi LNG sekitar 83 BBTUD nantinya dapat optimum penggunaannya.

"Untuk bisa memenuhi kebutuhan energi di Indonesia sebagai negara kepulauan, pengembangan beyond pipeline untuk distribusi LNG adalah keharusan. Demand LNG retail diperkirakan meningkat hingga 119 BBTUD dalam 10 tahun ke depan. Target ini cukup menantang dalam penyediaan infrastruktur LNG seperti Isotank, microbulk, tabung VGL, dan sebagainya, serta mengutamakan skema logistik yang seefisien mungkin," jelas Heru.

Baca Juga: Subholding Gas Pertamina Bakal Salurkan Gas Bumi ke Kilang Migas RU IV Cilacap

Selain LNG, terobosan beyond pipeline lainnya yang dilakukan PGN meliputi pengembangan Gaslink Cylinder dimana CNG disalurkan untuk sektor UMKM, pengembangan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) dengan PT Pupuk Iskandar Muda, pengembangan biomethane dan hidrogen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI