Suara.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan kecelakaan di jalan raya lebih banyak melibatkan kalangan remaja. Bahkan, kecelakaan yang melibatkan remaja ini tidak sedikit yang merenggut nyawa.
Para remaja itu, kata dia, emosinya masih labil, sehingga tertantang untuk mengebut di jalan yang akhirnya mengalami kecelakaan.
"Mereka yang mengalami kecelakaan dan meninggal itu kebanyakan dari kalangan remaja. Kalangan remaja yang masih labil, pengen ngebut-ngebut, ya naik motornya belum jago, tapi di tengah jalannya," ujar Menhub dalam Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tingkat Nasional Tahun 2022, Kamis (15/9/2022).
Budi juga menyebut, di seluruh dunia terdapat 1,3 juta orang yang meninggal akibat kecelakaan di jalan. Artinya, setiap hari terdapat dua orang meninggal sia-sia di jalan.
Baca Juga: Remaja AS Dinyatakan Bersalah karena Bunuh Pria yang Memerkosanya
"Nah ini tentu membuat suatu hal yang bermasalah. Ya yang meninggal banyak sekali dan kita menginginkan itu berkurang," ucap dia.
Maka dari itu, Menhub mengajak seluruh pelajar di Indonesia menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Sebagai generasi muda penerus bangsa, pelajar berperan penting untuk mewujudkan penurunan tingkat kecelakaan lalu lintas yang mayoritasnya melibatkan usia pelajar (15-19 tahun).
Kemenhub memberikan penghargaan kepada sejumlah pelajar yang terpilih menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Menhub meminta kepada para pelajar terpilih, untuk mengajak dan mengingatkan rekan-rekannya sesama pelajar, untuk menjaga keselamatan dalam berlalu lintas di jalan.
"Adik-adik yang terpilih menjadi pelopor ini sudah mengerti pentingnya keselamatan berlalu lintas. Jadi tolong untuk diingatkan juga teman-temannya," kata Menhub.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno menjelaskan, kegiatan pemilihan pelajar pelopor ini dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi tingkat kecelakaan di jalan khususnya yang melibatkan usia pelajar/remaja.
Baca Juga: Ini Tips Membuat Anak Remaja Mau Terbuka pada Orangtua, Salah Satunya Jangan Sering Dimarahi
Kegiatan ini berlangsung mulai 12-15 September 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 37 siswa yang berasal dari 17 provinsi.
Untuk menambah wawasan tentang keselamatan lalu lintas, para peserta diberikan pembekalan sejumlah materi yakni, motivasi dan pengembangan diri, manajemen kampanye keselamatan, sosialisasi sekolah Kemenhub, perilaku pelajar berkeselamatan jalan, public speaking, mechanic school, penangan korban kecelakaan lalin, dan narkoba dikalangan remaja.
Pada bulan September tahun 2020 Majelis Umum PBB telah mendeklarasikan Decade of Action (DoA) for Road Safety 2021-2030 yang bertujuan untuk mengurangi kematian dan cedera lalu lintas jalan setidaknya 50% (lima puluh persen) dari 2021 hingga 2023.
Setiap negara anggota, termasuk Indonesia dituntut untuk meningkatkan upaya keselamatan yang dijalankan pada skala nasional, regional dan global.