Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian ESDM dan PLN berencana menarik total LPG 3 kg dari pasaran. Kebutuhan kompor gas nantinya akan dikonversi dengan kompor induksi.
Perbedaan yang paling signifikan, kompor induksi dinilai jauh lebih hemat energi. Saat ini, pemerintah secara bertahap menarik gas melon dan mengkonversinya dengan kompor induksi serta panci dan wajan.
Beda Kompor Induksi dengan Kompor Gas
Kompor induksi dan kompor gas memiliki berbagai perbedaan. Bukan hanya soal bahan bakar berupa gas dan listrik, konsumsi energinya pun jauh lebih irit. Berikut penjelasannya.
Baca Juga: Kementerian ESDM Ajak Masyarakat Beralih ke Kompor Induksi Listrik
1. Penggunaan Energi
Penggunaan energi dalam kompor industri disebut-sebut jauh lebih irit ketimbang kompor gas. Pasalnya penyebaran panas dari kompor induksi jauh lebih merata daripada kompor gas dengan pusat panas hanya di tengah-tengah. Kompor induksi mampu menghantarkan hingga 90 persen energi elektromagnetiknya, sedangkan kompor gas hanya sekitar 70 persen.
2. Keamanan
Dibanding kompor gas, kompor induksi lebih aman karena saat proses memasak tidak menimbulkan asap. Pengguna juga tak perlu menanggung risiko jika terjadi kesalahan pemasangan gas. Panas kompor induksi yang dihasilkan dari aliran kawat akan ditangkap sepenuhnya oleh alat masak, sehingga panas tidak akan terasa di tangan ketika disentuh.
3. Praktis
Dari segi cara kerja kompor induksi lebih praktis ketimbang kompor gas. Kompor induksi bisa digunakan untuk memasak secara terus-menerus asalkan dapur dialiri listrik. Sementara jika menggunakan kompor gas ketika memasak harus memperhatikan volume gas yang jika habis memungkinkan aktivitas memasak berhenti di tengah-tengah. Kompor induksi juga lebih unggul karena tak perlu menukar tabung ketika habis.
4. Efisiensi Waktu
Jika digunakana untuk memasak bahan pangan yang sama, kompor induksi akan lebih cepat karena penyebaran panas yang lebih merata. Berbeda dengan kompor gas yang pusat panasnya hanya di tengah-tengah.
5 Hemat Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk operasional kompor induksi jauh lebih hemat dibandingkan kompor gas. Penggunaan listrik jauh lebih irit jika dibandingkan dengan membeli gas LPG baru untuk memasak dalam sebulan. Selain itu, harga unit kompor induksi jauh lebih murah dibandingkan kompor gas.
Satu kompor induksi bisa ditebus dengan Rp170.000. Untuk kompor gas ada di kisaran Rp200.000. Biaya operasional jauh berbeda antara membeli LPG 3 kg dalam sebulan dengan membayar listrik. Ekonomis dan hemat energi inilah yang menjadi alasan pemerintah akan mengkonversi LPG ke kompor induksi.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni