Suara.com - Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2022 mengalami surplus USD5,76 miliar, ini merupakan surplus ke-28 kali secara berturut-turut yang dialami Indonesia.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan surplus ini jauh lebih tinggi dibandingkan surplus Juli 2022 yang sebesar USD4,23 miliar.
Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan negara kita periode Januari hingga Agustus tahun ini sebesar USD34,92 miliar.
“Neraca perdagangan sampai Agustus 2022 ini membukukan surplus selama 28 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Neraca perdagangan komoditas non migas tercatat surplus USD7,74 miliar," kata Setianto dalam konferensi pers, Kamis (15/9/2022).
Baca Juga: Impor Barang Mesin dan Peralatan Banjiri Pasar Indonesia Sepanjang Agustus 2022
Surplus pada bulan Juli 2022 ini didorong oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dari nilai impor. Adapun nilai ekspor pada Agustus 2022 tercatat USD27,91 miliar, sedangkan impor tercatat sebesar USD22,15 miliar.
Selain itu, surplus neraca perdagangan ditopang oleh surplus neraca komoditas non minyak dan gas (non migas). Tercatat, neraca komoditas non migas surplus USD7,74 miliar, yang ditopang oleh komoditas bahan bakar mineral (HS 27), besi dan baja (HS 72), lemak dan minyak hewan/nabati (HS15).
Sementara itu, neraca perdagangan migas Indonesia pada Agustus 2022 terpantau defisit USD1,98 miliar. Defisit neraca tersebut bersumber dari komoditas minyak mentah, hasil minyak dan gas.