Sandiaga Uno Sebut Desa Wisata Bisa Jadi Modal Ketahanan Ekonomi

Selasa, 13 September 2022 | 20:04 WIB
Sandiaga Uno Sebut Desa Wisata Bisa Jadi Modal Ketahanan Ekonomi
Menparekraf, Sandiaga Uno mengatakan pentingnya peran desa wisata dalam memperkuat ketahanan sosial, ekonomi, dan budaya guna membangun masyarakat sejahtera dan mandiri. (Sumber: IG)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kembali menggelar rangkaian program pelatihan bagi para pelaku pariwisata sebagai bagian dari Kampanye Sadar Wisata 5.0 di Kawasan Borobudur-Yogyakarta-Prambanan (BYP).

Pelatihan untuk Kawasan BYP ini terbagi atas 2 tahap dan yang pertama berlangsung pada 12-18 September 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan pentingnya peran desa wisata dalam memperkuat ketahanan sosial, ekonomi, dan budaya guna membangun masyarakat sejahtera dan mandiri.

“Kita harus perkuat ketahanan sosial, ekonomi, budaya masyarakat, dan itu ada di desa wisata,” ujar Sandiaga yang hadir secara daring dalam pembukaan pelatihan gelombang pertama wilayah BYP dalam keterangan persnya, Selasa (13/9/2022).

Baca Juga: Tim Robot R2045 Tampil di Ajang First Global Challenge (FGC) 2022, Menparekraf Sandiaga Uno Beri Dukungan

Upaya pengembangan tersebut, menurut Sandiaga, dapat dilakukan melalui konsep 3C, yakni commitment (komitmen), competence (kompetensi), dan champion (juara) untuk menjadikan desa wisata berkualitas dan berkelanjutan.

Ilustrasi Sejarah Candi Borobudur (Freepik)
Ilustrasi Sejarah Candi Borobudur (Freepik)

“Kompetensi bisa didapat dengan menghadiri pelatihan seperti ini. Menaikkan kompetensi harus rajin bersilaturahim dan mengikuti kegiatan yang bermanfaat,” paparnya.

Peningkatan kompetensi dan kapasitas pelaku pariwisata di desa wisata merupakan salah satu tujuan dilaksanakannya pelatihan, yang merupakan tahap lanjutan setelah kegiatan sosialiasai dari rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata 5.0.

Sejalan dengan hal tersebut, saat pembukaan pelatihan di kawasan destinasi pariwisata sebelumnya, Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh mengatakan, pelatihan merupakan momentum tepat untuk pengembangan diri, terutama dalam meningkatkan keahlian, memperkuat inovasi produk wisata dan peningkatan kapasitas bidang pariwisata maupun ekonomi kreatif.

“Saya mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, baik yang sudah bergerak di bidang tersebut maupun yang memiliki minat atau keinginan (di bidang pariwisata) untuk mengembangkan diri dan mempertajam skill, keahlian yang diperlukan. Untuk produk yang kita tawarkan, cara melayani, dan dapat meyakinkan wisatawan, agar kita punya citra yang baik,” terangnya.

Baca Juga: Dukung Pelestarian Alat Musik, Sandiaga Berikan Ukulele untuk Pegiat Musik di Ambon

Lebih jauh, pada acara pelatihan untuk Kawasan BYP tahap pertama kali ini, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi menjelaskan para peserta terpilih dari desa wisata akan mendapatkan tiga paket pelatihan.

Seluruh peserta akan mendalami materi Paket A mengenai Pengembangan dan Inovasi Produk Wisata, serta Paket B yang bersifat tematik, meliputi materi paket wisata, homestay, kuliner, dan cendera mata. Sedangkan untuk pelatihan Paket C berupa materi kewirausahaan, akan diselenggarakan pada Oktober mendatang.

“Setelah (pelatihan) itu ada pendampingan, asessment serta apresiasi. Pada waktu pelatihan, peserta diwajibkan membuat project untuk pengembangan SDM pariwisata di kampungnya masing-masing,” jelas Florida.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Raharjomenekankan pengembangan desa wisata yang harus dilakukan secara holistik, bukan parsial.

Pemandangan Candi Prambanan saat sore hari. (borobudurpark.com)
Pemandangan Candi Prambanan saat sore hari. (borobudurpark.com)

“Semua tergantung pada masyarakatnya. Karena itu, dari dulu hingga sekarang, program yang telah dijalankan dan masih sangat relevan adalah Kampanye Sadar Wisata,” ujarnya seraya menambahkan kesiapan desa wisata sangat penting, karena desa wisata yang diminati wisatawan adalah yang setiap saat siap menerima kunjungan.

Sejalan dengan itu, ia berharap kegiatan pelatihan dapat memberikan pembekalan bagi para pelaku pariwisata dalam menyiapkan desa wisata menjadi destinasi wisata.

Sementara itu, Kepala Bidang Daya Tarik Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Yurnelis Piliang mengapreasiasi diselenggarakannya Pelatihan Sadar Wisata, karena dinilainya sangat bermanfaat khususnya bagi kampung-kampung wisata di Yogyakarta untuk semakin menyiapkan diri menerima kunjungan.

Terlebih karena pariwisata di daerah ini, Kembali menggeliat, ditandai dengan angka kunjungan yang makin meningkat. Data per Agustus 2022 menunjukkan jumlah kunjungan telah melebihi 4,5 juta dengan lama tinggal 1,8 hari dan belanja wisatawan rata-rata mencapai 1,8 juta rupiah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI