Suara.com - Akun investigasi online yang kerap melacak berbagai kasus siber mulai dari kriminal, hacker hingga kripto sampai lini dark web, Darktracer menyebut, salah satu cara agar bisa melacak identitas dan keberadaan hacker Bjorka yakni dengan menelusuri aset kripto.
"Ini adalah dompet cryptocurrency Bjorka. Ada transaksi di dompet bitcoin (miliknya). Ini bisa membantu melacaknya," tulis @darktracer_int, pada Senin (12/9/2022) lalu.
Akun terkait juga mengunggah sebuah utasan yang beralamat pada histori transaksi Bjorka dan tangkapan layar transaksi tersebut. Link yang dimaksud menunjukkan adanya dua transaksi yang diduga adalah Bjorka.
"Alamat ini telah bertransaksi 2 kali di blockchain Bitcoin. Ia telah menerima total 0,00263008 BTC ($58,52) dan telah mengirim total 0,00263008 BTC ($58,52). Nilai saat ini dari alamat ini adalah 0,000000000 BTC ($0,00)," tulis keterangan di situs tersebut, dalam bahasa Inggris.
Laman yang sama juga turut menjelaskan rincian waktu transaksi terakhir, yaitu transaksi senilai 0.00018984 BTC atau sekitar US$4,22 (Rp62 ribu) pada Jumat (2/9/2022).
Cuitan tersebut mendapatkan tanggapan dari Bjorka yang mengucapkan,"semoga sukses", sebelum akhirnya akun miliknya hilang.
Kini, akun baru yang mengaku sebagai Bjorka kembali muncul dengan janji yang sama. Perets yang hingga kini identitasnya masih belum terungkap itu sempat mengaku memiliki kenalan dengan WNI di Warsawa, Polandia.
Sejumlah data pejabat diklaim sudah ia bobol, diantaranya Menkominfo Johnny G. Plate, Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick, Denny Siregar, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hingga Mendagri Tito Karnavian.