Suara.com - Kabid ESDAL Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Edo Hendra Kusuma menyebut penyesuaian harga BBM bersubsidi patut dimaklumi. Menurut Edo, ada subsidi energi yang belum tepat sasaran.
"Di samping itu, subsidi energi juga masih belum kena sasaran, di mana masih banyak kalangan masyarakat menengah ke atas yang nyatanya paling banyak menikmati kebijakan subsidi," kata Edo dalam 'Serial Diskusi Ngobrol Berenergi' di kawasan Bekasi, Jawa Barat.
Dengan adanya persoalan tersebut, Edo menyebut pemerintah perlu melakukan kajian lebih dalam terkait subsidi ini. Sehingga, kata Edo, pemerintah bisa menemukan solusi agar subsidi energi tepat sasaran.
"Karenanya, lembaga-lembaga terkait perlu mengkaji ulang dan memberikan solusi agar kebijakan subsidi lebih tepat sasaran," kata Edo.
Sementara itu, Ketua KAMMI Jakarta Pusat, Fuadi Firdaus melalui zoom mengatakan, penyesuaian harga BBM bersubsidi harus disosialisasikan secara masif. Dia meyakini pemerintah sedang bekerja keras menemukan solusi dari persoalan ini.
"Saya yakin pemerintah saat ini sangat serius merumuskan kebijakan pemanfaat sumber daya energi agar tepat sasaran, mungkin skema pengalihan subsidi lebih tepat dialokasikan langsung kepada penerima dari pada melakukan subsidi terhadap barang," tandasnya.
Fuadi menuturkan, Indonesia memiliki kekayan alam yang luar biasa. Maka dari itu, Fuadi berharap pemerintah segera mendorong pengalihan penggunaan BBM ke energi tepat guna lainnya.
"Maka itu, sebagai solusi, pemerintah diharapkan segera mempercepat komunikasi dan kolaborasi dengan mahasiswa untuk mengurai persoalan ini agar segera kelar," bebernya.
Baca Juga: Sekelompok Orang Bertopeng Hacker Bjorka di Tasikmalaya Bentangkan Spanduk "BBM Naik Jokowi Turun"