Suara.com - Bisnis makanan bisa menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk berusaha. Sebab, makanan merupakan salah kebutuhan primer bagi masyarakat.
Menurut CEO Cokelat Ndalem, Meika Hazim, pasar makanan di Indonesia sangat berkembang. Pasalnya secara demografi, banyak target pasar yang bisa dituju.
Apalagi selama pandemi, masyarakat banyak yang bekerja di rumah. Sehingga, banyak masyarakat yang membutuhkan makanan di kala sibuknya rapat di aplikasi tatap muka.
"Kebiasaan ngemil setelah pandemi berubah, snacking mulai dari pagi, sejak pandemi kerjanya berubah, tiga dari 4 orang Indonesia pengen ngemil, budaya meeting lewat zoom, jadi nggak ada waktu," ujarnya dalam webinar Kelas Mentoring UMKM Pasar Lokal Suara UMKM, Senin (12/9/2022).
Baca Juga: Direktur Bisnis Konsumer BRI: Calon Investor Kini Makin Mudah Menjangkau SBN
Namun sebelum terjun di bisnis makanan, Meika meminta masyarakat untuk tahu alasan memilih sektor makanan untuk berusaha. Hal ini penting, agar bisa semangat untuk menjalankan bisnis dan bisa bertahan lama.
"Kita juga terus memperbaiki diri apapun keadaannya, yang paling sulit kemarin masa pandemi. Masa pandemi nggak mudah buat banyak usaha untuk bertahan, tapi juga menjadi rezeki bagi sebagian usaha, justru naik daun," ucap dia.
Meika melanjutkan, masyarakat harus membuat produk atau brand yang selalu diingat oleh konsumen. Jangan bosan untuk mempromosikan dan menceritakan keunggulan produk yang masyarakat ciptakan.
"Produk juga harus memiliki unsur pembeda dan menunjukkan ide yang berbeda dari ide usaha yang di tempat lain. Selain itu, siapa yang membuat keputusan membeli itu jadi target market, konsumen behaviour yang harus kita cari," imbuh dia.
Meika menambahkan, masyarakat yang terjun ke dunia bisnis makanan juga harus selalu berinovasi. Sebab, di setiap waktu ada pergeseran tren atau minat masyarakat.
Baca Juga: 3 Cara Menentukan Target Customer Sebelum Memulai Sebuah Bisnis
Inovasi yang dilakukan harus sesuai dengan keinginan pasar. Inovasi juga tidak harus produk saja, tetapi juga bisa inovasi layanan.
"Inovasi tidak selamanya produk baru, bisa marketing, bisa proses, teknikal. Administrasi contoh administrasi, dulu laporan keuangannya manual pakai excel, sekarang memutuskan pakai aplikasi, simpannya pakai cloud," pungkas dia.