Harga BBM Bersubsidi Naik Ganggu Target Pertumbuhan Ekonomi, Wamenkeu: Kita Berdoa Saja

Senin, 12 September 2022 | 15:54 WIB
Harga BBM Bersubsidi Naik Ganggu Target Pertumbuhan Ekonomi, Wamenkeu: Kita Berdoa Saja
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. Kenaikan harga BBM bersubsidi yang terjadi pada saat ini disebut bakal mengganggu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. [Suara.com/Fadil]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kenaikan harga Bakar Bakar Minyak (BBM) bersubsidi disinyalir akan mengganggu sejumlah target asumsi makro 2022, salah satunya soal target pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Meski demikian, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara merasa optimis bahwa target pertumbuhan ekonomi yang dipatok sebesar 5,1 persen hingga 5,4 persen bisa tercapai.

Menurutnya, saat ini kondisi perekonomian nasional sedang dalam tren yang cukup baik, sehingga dampak dari kenaikan harga BBM dirasa Suahasil tidak akan berpengaruh banyak terhadap target pertumbuhan ekonomi.

"Makanya orang tetap melakukan kegiatan ekonominya, kita berdoa supaya nggak terlalu signifikan (dampak kenaikan harga BBM)," kata Suahasil dalam diskusi bertajuk 'Alokasi Subsidi dan Kompensasi untuk Kesejahteraan Masyarakat' Senin (12/9/2022).

Baca Juga: Kasetpres Temui Massa KSPSI Demo Tolak Harga BBM Naik di Patung Kuda, Janji Bahas Ulang UU Ciptaker

Menurutnya, yang menjadi perhatian pemerintah saat ini adalah dampaknya lari ke isu kemiskinan dan daya beli masyarakat.

"Daya beli masyarakat akan menurun, dan jika harga barang naik, maka garis kemiskinan akan juga naik," katanya.

Meski demikian, kata Suahasil pemerintah sudah menyiapkan sejumlah program bantalan sosial yang diharapkan dapat meredam dampak kenaikan harga BBM tersebut.

Pemerintah, kata Suahasil, langsung menggelontorkan dana bantuan sosial tambahan Rp24,17 triliun untuk melindungi 40 persen masyarakat miskin.

Menurutnya anggaran yang telah dikeluarkan akan tiga kali lipat menanggung kenaikan harga BBM yang masyarakat miskin tersebut rasakan.

Baca Juga: Buruh KSPSI Demo Tolak Harga BBM Naik di Patung Kuda, 7 Orang Masuk Istana

Sehingga, estimasi pemerintah terkait kemiskinan akan turun hingga 0,3 persen bps walaupun harga BBM naik.

"Kenapa bisa gitu? karena kita bisa berikan bantalan sosialnya tadi. Bantalan sosial yang bisa meningkatkan daya beli," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI