Suara.com - Jumlah penumpang yang memanfaatkan layanan transportasi massal terus bertambah. MRT sebagai salah satu transportasi yang kini tersedia di Jakarta kini semakin banyak dilirik pasca kenaikan harga BBM. Meski hal tersebut belum dibuktikan melalui penelitian terkait.
Disampaikan oleh Dirut PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohammad Aprindy. Jumlah penumpang MRT tembus 51 juta orang pada Agustus.
"Secara kumulatif dari dulu sampai Agustus 2022, 51 juta penumpang yang memanfaatkan MRT kita," ujar Aprindy dalam Pembukaan Kembali Kawasan Kota Tua dan Groundbreaking Contract Package 202 MRT Jakarta Fase 2A di Kota Tua, Sabtu (10/9/2022).
Untuk rata-rata penumpang per hari mencapai 55 ribu orang. Meningkat lebih dari 100 persen dibandingkan tahun 2021 dengan jumlah sebesar 25 ribu penumpang per hari.
Baca Juga: Polres Subang Gencar Bagikan Bantuan Sembako Untuk Masyarakat
Ia menambahkan, saat ini pihaknya terus mengupayakan pembangunan jalur MRT fase 2 atau 2A agar masalah penumpukan penumpang bisa teratasi. Pembangunan jalur ini sebagai lanjutan dari fase 1 yang sudah beroperasi sejak Maret 2019 lalu.
"Saat ini PT MRT Jakarta (Perseroda) sedang melanjutkan pembangunan fase 2, lebih tepatnya 2A yang merupakan lanjutan fase 1 dan sudah beroperasi sejak Maret 2019," ujar dia.
Nantinya, pembangunan MRT Jakarta fase 2A akan menghubungkan stasiun Bundaran HI hingga Kota.
"Ada sepanjang 16 km dengan 13 stasiun dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI," kata dia.
Untuk diketahui, sebelumnya MRT Jakarta pada fase 1 hanya menghubungkan Stasiun Lebak Bulus sampai Bundaran HI dengan panjang lintasan 16 km.
Baca Juga: Iba Lihat Kenaikan Harga BBM, Hacker Bjorka Akan Segera Ungkap Database MyPertamina
"Saat ini kami akan menyelesaikan jembatan Dukuh Atas dan simpang Lebak Bulus yang menjadi tempat integrasi antar moda transport," pungkas Aprindy.