Suara.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Pelindo) menandatangani perjanjian induk kerja sama.
Langkah tersebut dilakukan untuk memperkuat sinergi operasional dan pengembangan usaha kedua perusahaan plat merah ini.
"Kerja sama antara SIG dan Pelindo merupakan upaya penguatan sinergi BUMN untuk memberikan nilai tambah bagi kedua perusahaan," kata Direktur Utama SIG Donny Arsal dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Dalam kondisi pasar semen yang hiperkompetitif, sambung Donny, operational excellence menjadi keharusan.
Baca Juga: Semester Pertama Tahun 2022, SIG Kantongi Laba Bersih Rp828 Miliar
"Pelindo adalah mitra strategis bagi SIG untuk mencapai operasional supply chain yang efisien dan eksekusi yang cepat dari kekuatan infrastruktur dan sarana penunjang yang ada," ujarnya.
Sebelumnya, emiten dengan kode saham SMGR itu telah menjalin kerja sama dengan Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV, dalam bidang sewa lahan dan jasa ke pelabuhan untuk mendukung jaringan fasilitas operasi SIG yang meliputi 31 packing plant, dua grinding plant yang didukung dengan dermaga (jetty), serta tiga pelabuhan utama untuk distribusi dan sarana inbound penunjang produksi.
Sementara, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, kerja sama antara SIG dan Pelindo merupakan upaya meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan sinergi pengembangan usaha.
"Kami berharap, SIG dan Pelindo bisa mengembangkan potensi-potensi kolaborasi dengan komunikasi dan pengambilan keputusan yang lebih cepat sampai ke lapangan, sehingga bisa saling memenuhi kebutuhan dan memberi nilai tambah bagi kedua perusahaan," ujar Arif.
Terkait kinerja, pada paruh pertama 2022 SIG meraih laba bersih Rp829 miliar, meningkat 4,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp794 miliar.
Baca Juga: SIG Besarkan 40 Ribu UMKM Bantu Penyerapan Tenaga Kerja Sebanyak 80 Ribu
Emiten berkode saham SMGR itu berhasil mencatatkan kinerja yang baik pada semester I-2022 di tengah kondisi pasar semen yang hiperkompetitif dan kenaikan biaya bahan bakar dan energi.
Permintaan pasar semen domestik mengalami penurunan sepanjang semester I-2022 karena dampak libur Lebaran setelah jeda dua tahun pandemi.
Selain itu, ada pergeseran prioritas belanja masyarakat untuk liburan dan konsumsi lainnya daripada untuk properti dan renovasi.
Sementara itu, pasca merger, Pelindo berhasil meraup laba bersih sebesar Rp3,2 triliun pada 2021, naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp3 triliun.