Mirisnya Nasib Nelayan di Manokwari: Sulit Dapat BBM Subsidi, Kini Harganya Makin Mahal

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 08 September 2022 | 17:51 WIB
Mirisnya Nasib Nelayan di Manokwari: Sulit Dapat BBM Subsidi, Kini Harganya Makin Mahal
Aktivitas di sekitar SPBN Sanggeng Manokwari (ANTARA/Tri Adi Santoso)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nelayan di Manokwari, Papua Barat meminta pemerintah menambah kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite lantaran jatah yang mereka terima saat ini sangat sedikit.

Ketua Nelayan Nusantara Tuna Jaya La Hada mengatakan, untuk sekali melaut, nelayan membutuhkan 90 liter BBM jenis Pertalite. Namun yang mereka terima selama ini hanya separuh dari kebutuhan , 40 liter setiap harinya.

"Kami minta penyaluran BBM subsidi untuk nelayan di Manokwari perlu dievaluasi, karena jumlah yang disiapkan Pertamina tidak lagi relevan untuk mencukupi kebutuhan seluruh nelayan yang ada di Manokwari," kata La Hada.

Ditambah dengan kenaikan harga BBM subsidi, La hada mengatakan, nelayan di Manokwari semakin kesulitan.

Selama ini para nelayan setempat mendapatkan BBM subsidi jenis Pertalite melalui SPBN Sanggeng yang berlokasi di kawasan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI).

La Hada menyebut meski hanya terdapat satu SPBN sebenarnya itu cukup untuk bisa menjawab kebutuhan BBM untuk para nelayan, asalkan kuota yang dipasok oleh Pertamina mencukupi.

Saat ini kuota BBM subsidi jenis Pertalite yang diterima SPBN Sanggeng sebanyak 100 kilo liter per bulan.

Agar kebutuhan BBM para nelayan setempat bisa tercukupi, La Hada mengusulkan penambahan kuota BBM subsidi jenis Pertalite di SPBN Sanggeng mejadi 150 kl per bulan.

"Kami sedang menyiapkan data nelayan untuk dijadikan acuan pengusulan penambahan kuota BBM subsidi ke Pertamina," ujar dia, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Belasan Mobil dengan Tangki Dimodifikasi Diamankan Polres Jayawijaya: Diduga Penimbun BBM Subsidi

Dengan kondisi keterbatasan BBM subsidi yang tersedia, para nelayan setempat memutuskan untuk bisa melaut dua hari sekali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI