Pengembang Properti Yakin Penjualan di Jakarta Tak Terganggu, Meski Ibu Kota Pindah ke Kaltim

Kamis, 08 September 2022 | 17:18 WIB
Pengembang Properti Yakin Penjualan di Jakarta Tak Terganggu, Meski Ibu Kota Pindah ke Kaltim
Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta, Arvin Fibrianto Iskandar. [Suara.com/Achmad Fauzi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengembang properti tidak mempermasalahkan perpindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim). Sebab, penjualan properti di Jakarta tetap menarik meski ibu kota pindah.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta Arvin Fibrianto Iskandar melihat, ke depan Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis di Indonesia. Sehingga, kata dia, masih banyak pengusaha atau masyarakat yang membutuhkan hunian rumah tapak maupun apartemen.

"Potensi di Jakarta kita yakin optimis tetap menjadi pusat bisnis, pusat investasi tetap di Jakarta. Pusat pemerintahan boleh dipindahkan ke Kalimantan, tapi untuk menjadi bisnis tetap di Jakarta, karena jakarta ini sudah dibentuk kota metropolitan," ujar Arvin di Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Menurutnya, nantinya ke depan memang ada pergeseran jenis hunian yang dipilih masyarakat di Jakarta. Arvin memprediksi, masyarakat akan condong memilih hunian vertikal, seperti apartemen.

Baca Juga: Cluster The Essence @Yarra di Jakarta Garden City Raih Penghargaan Properti Indonesia Award 2022

"Kalau di Jakarta pasti, karena kita lahannya terbatas vertikal tetap prioritaskan, vertical building. Apartemen baik kelas bawah, menengah, atas akan diprioritaskan di Jakarta," ucap dia.

Arvin mengungkapkan, kinerja sektor properti juga mulai mengalami perbaikan selama pandemi ini. Bahkan, ia menyebut, penjualan sempat terganggu selama Pandemi Covid-19.

Lantaran itu, ia pun menargetkan, penjualan hingga akhir tahun penjualan properti bisa meningkat hingga 5%. Saat ini, tambah dia, penjualan properti di Jakarta baru naik 3-4%.

"Karena nggak ada larangan untuk PPKM, ini angin segar buat kita otomatis, kenaikan properti itu kita harapkan walaupun bertahap sedikit ya, kita harapkan apabila bisa dengan adanya inflasi, perang yang di luar itu BBM juga naik, kenaikan 5% dibanding tahun sebelumnya," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria berharap, REI bisa mengembangkan banyak hunian vertikal. Sehingga, memfasilitasi aktivitas atau interaksi sosial para penghuni.

Baca Juga: Jalanan di IKN Nusantara Bakal Pakai Konsep 'Electric Charging Lane', Apa Itu?

"Saya mengajak REI DKI Jakarta untuk berkontribusi dalam penyediaan hunian dengan menyikapi tantangan perubahan iklim melalui pendekatan green infrastructure. Hal ini selaras dengan bahasan Urban 20 terkait penyediaan hunian berkelanjutan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI