Suara.com - Para atlet sepakbola yang menjadi pemenang Ballon d'Or tahun ini akan mendapatkan token digital yang menyertai trofi berkilau mereka.
AFP melaporkan, anugerah Ballon d'Or kali ini cukup spesial karena Equipe selaku penyelenggara berusaha beralih ke mata uang kripto dengan menawarkan berbagai token digital (NFT) gratis kepada pemenang tetapi ratusan lainnya dijual kepada masyarakat.
Dunia olahraga dibanjiri proyek NFT setelah penyelenggara, klub, dan pemain berusaha memonetisasi ketenaran mereka.
Token memiliki teknologi berupa kode komputer yang disimpan dalam blockchain yang merupakan buku besar digital yang menyimpan informasi tentang aset digital.
Baca Juga: T20 Indonesia Summit 2022 : Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Indonesia Jadi Hub Kripto Dunia
Token-token itu lantas ditautkan dengan karya seni, avatar video game, atau objek dunia nyata seperti halnya Ballon d'Or.
NFT umumnya dibeli oleh orang-orang yang berharap bisa menjualnya lagi demi keuntungan, sedangkan nilainya didasarkan kepada kelangkaan dan kolektibilitas.
Namun, pasar kripto yang terus anjlok sejak awal September ini membuat industri NFT terpukul. Namun, Equipe mengklaim, NFT dalam Ballon d'Or adalah bagian dari strategi jangka panjang.
"Koleksi pertama ini akan diikuti oleh yang lain seperti Ballon d'Or, dan lebih luas lagi kelompok Equipe dan Amaury, ingin memproyeksikan dirinya secara berkelanjutan kepada dunia web3 yang merupakan era baru internet terdesentralisasi," kata kelompok media itu seperti dikutip AFP.
Equipe mengatakan akan melelang tiga NFT yang akan membuat para pemegangnya mendapatkan "akses VIP" ke acara penganugerahan Ballon d'Or pada 17 Oktober.
Baca Juga: Netflix Tolak Layanan Iklan Berbau Politik dan Kripto
Striker Prancis dan Real Madrid Karim Benzema menjadi favorit memenangkan anugerah sektor putra tahun ini. Benzema sendiri sudah meluncurkan koleksi NFT-nya sendiri awal tahun ini.