“Saya hadir secara pribadi di sini, memberikan dukungan, dan sekaligus hadir dari kementerian perhubungan untuk saya mintakan dukungannya agar Pemerintah Pusat memberikan fasilitas pelayanan umum bus umum seperti di kota-kota lain, yaitu buy the service di mana dibayar pemerintah berdasarkan layanan yang diberikan, khususnya untuk angkutan luar kawasan industri ke kawasan industri. Sehingga mengurangi timbulan lalu lintas akibat penggunaan kendaraan-kendaraan pribadi – baik roda dua maupun roda empat – yang saat ini jumlahnya sangat besar dan menimbulkan kemacetan,” terang Dani Ramdan.
Hal senada juga disampaikan oleh Tatan Rustandi, ATD, M.Sc selaku Direktur Angkutan BPTJ Kementerian Perhubungan. Ia menuturkan bahwa pihak kemenhub akan mendukung dengan memberikan fasilitas pelayanan bus umum buy the service dan Tatan optimis hadirnya bus umum buy the service dan sejumlah operator bus di Shuttle Bus Hollywood Junction nanti bukan hanya akan membantu memudahkan mobilitas masyarakat yang tinggal maupun bekerja di Kawasan Jababeka saja. Tapi, juga membuat masyarakat kembali memakai angkutan umum dikondisi saat ini tak sedikit masyarakat yang memakai transportasi pribadi, baik motor maupun mobil.
Perkuat TOD City Jababeka
Sementara itu, Agung Wicaksono selaku Managing Director PT Jababeka Infrastruktur, menambahkan, bahwa hadirnya sistem transportasi terintegrasi telah menjadi kebutuhan kawasan Kota Jababeka karena Kota Jababeka saat ini memiliki satu juta jiwa pekerja dan 1.2 jiwa populasi. Di mana arus masyarakat maupun karyawan menuju Kota Jababeka- Cikarang saat jam produktif relatif tinggi, yakni 2 juta orang.
Oleh karenanya, aku Agung, dengan terwujudnya kerja sama pada hari ini, diharapkan bisa memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi warga yang tinggal di Kota Jababeka maupun karyawan yang bekerja di Kota Jababeka. Selain itu, memperkuat TOD City Jababeka yang telah eksis saat ini sekaligus akan jadi penopang kawasan The Next Silicon Valley Jababeka yang akan di-launching hari Kamis (9/9) ini, yaitu Correctio.
“Tahun 2020 saya meninggalkan TransJakarta dan di 2021 bergabung dengan Jababeka, tidak menyangka bahwa di 2022 ini kemudian bisa lahir ‘Trans-Jababeka’. Karena seperti yang sudah berjalan di Jakarta, Jababeka sebagai bagian dari Bekasi Raya perlu memiliki angkutan publik terintegrasi untuk melayani warganya,” terang Agung.