Suara.com - Harga sawit Riau untuk periode sepekan ke depan turun 1,11 persen dari harga pekan lalu. Hal ini salah satunya dipicu oleh penurunan harga komoditas CPO sebesar 6,16 persen dalam sepekan.
"Bahkan penurunan terbesar terjadi pada dua hari perdagangan terakhir minggu ini, setelah China melakukan lockdown di beberapa wilayahnya," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja.
Ia menyebut, berdasarkan refinitiv harga CPO dalam dua hari awal pekan ini relatif stabil dan hanya mengalami penurunan sedikit, sedangkan dalam dua hari perdagangan terakhir secara kumulatif ambles 5,52 persen.
Pada Rabu (31/8/2022) lalu, ia menyebut, bursa Malaysia libur memperingati hari kemerdekaan Malaysia.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 6 September: Positif 1.387, Sembuh 1.415, Meninggal 3
"Harga CPO telah turun hingga 45 persen dari level tertinggi yang dicatatkan akhir April tahun ini atau tepat sehari setelah larangan ekspor CPO diberlakukan oleh pemerintah Indonesia. Pada 29 April 2022, harga CPO sempat menembus MYR 7.104/ton," kata dia.
Sedangkan dari sisi permintaan berpotensi menurun ketika China kembali melakukan lockdown untuk melawan penyebaran virus COVID-19.
Faktor lainnya, sampai sekarang China masih memberlakukan kebijakan zero COVID-19, sehingga, saat ada kasus COVID-19 baru maka kebijakan lockdown langsung diberlakukan.
Berdasarkan data dari UN Comtrade, China merupakan konsumen terbesar kedua untuk CPO Indonesia pada periode 2016-2020.
"Karenanya penurunan harga tandan buah sawit Riau periode 07-13 September 2022 untuk kelompok umur 10-20 tahun adalah sebesar Rp28,29/kg atau mencapai 1,11 persen dari harga minggu lalu," katanya.
Baca Juga: Gempa China, Belasan Orang Dilaporkan Hilang