Suara.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan perolehan laba bersih pada semester I tahun 2022 sebesar Rp828,7 miliar atau naik 4,4 persen dari periode sama tahun lalu Rp794,12 miliar.
Sementara itu, marjin laba bersih meningkat 0,3 persen menjadi 5,2 persen dibandingkan tahun lalu.
Namun demikian, pendapatan perseroan turun menjadi Rp15,8 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp16,2 triliun. Penurunan juga terjadi pada beban penjualan yang susut menjadi Rp1,26 triliun dari sebelumnya Rp1,3 triliun.
Beban umum dan administrasi juga turun menjadi Rp1,2 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp1,35 triliun. Pun demikian dengan beban keuangan juga susut menjadi Rp 662,5 miliar dari periode sama tahun 2021, sebesar Rp870 miliar.
Baca Juga: Kinerja Meyakinkan, Emiten ADCP Cetak Laba Bersih Rp37,6 Miliar Selama 6 Bulan
Sementara itu, beban pokok pendapatan naik tipis dari 11,465 triliun menjadi 11,466 triliun. Laba kotor juga naik menjadi 4,4 triliun dari sebelumnya Rp4,7 triliun. EBITDA pada semester I tahun ini, tercatat sebesar Rp3,53 triliun.
Sehingga laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp829 miliar.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan bahwa Perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang baik pada semester I 2022 di tengah kondisi pasar semen yang hiperkompetisi dan kenaikan biaya bahan bakar dan energi.
"Permintaan pasar semen domestik mengalami penurunan sepanjang semester I 2022 karena dampak libur Lebaran setelah jeda dua tahun selama pandemi dan pergeseran prioritas belanja masyarakat untuk liburan dan konsumsi lainnya dari pada untuk properti dan renovasi," ungkap Vita dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Di tengah berbagai tantangan berat tersebut, emiten dengan kode saham SMGR ini melakukan langkah-langkah strategis untuk mempertahankan kinerja positif yang berkontribusi pada pengendalian beban pokok pendapatan, termasuk melalui pengamanan suplai batu bara dengan harga DMO, serta efisiensi beban usaha dan beban keuangan.
Baca Juga: Bank BTPN Cetak Laba Bersih Rp1,68 Triliun, Naik Tipis dari Tahun Lalu
“Kinerja positif yang dicapai SIG di tengah berbagai tantangan berat tahun ini, dan dengan kondisi permintaan semen nasional mengalami kontraksi, SIG masih berhasil meningkatkan pendapatan dari pasar domestik sebesar 1,8 persen," pungkas Vita Mahreyni.