Infografis
Suara.com - Setelah sukses menjual ribuan produk pakaian secara online, Prepp Studio sebagai brand fashion lokal yang mengusung konsep ready-to-wear, bersama Arief Muhammad membuka toko offline pertama yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan.
Selain agar lebih dekat dengan para pelanggannya, pembukaan offline store pertama ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman berbeda saat berbelanja dimana para pelanggan dapat melihat dan merasakan langsung kualitas dari produk-produk milik Prepp Studio.
Dibukanya offline store pertama ini disambut hangat oleh para pelanggan Prepp Studio, terutama bagi para mahasiswa yang sudah antri panjang sejak pukul 00:00 WIB, padahal toko baru saja dibuka pada pukul 08:00 WIB.
Panjangnya antrian ini disebabkan karena adanya diskon khusus mahasiswa hingga 100% dan voucher belanja dengan total Rp 100 juta sebagai bentuk dukungan Prepp Studio kepada mahasiswa yang siap memasuki kuliah offline setelah hampir dua tahun kuliah secara online.
Baca Juga: Brand Kitchen Appliances Stylist FLIFE Merilis Strategi Merek dan Berbagai Produk Baru
Arief Muhammad mengatakan, “Salah satu koleksi yang tersedia di offline store yaitu college society, yang memang kita siapkan untuk mahasiswa agar tampil lebih percaya diri saat kuliah offline nanti. Jadi tinggal datang ke store dan bawa KTM aja. Bukan cuma mahasiswa saja, calon mahasiswa, mahasiswa abadi dan alumni mahasiswa juga akan dapat potongan harga selama periode opening store ini.”
Selain itu, ada berbagai produk spesial yang sudah rilis di store dan belum dirilis untuk pembelian online. Namun tenang saja, dalam waktu dekat potongan harga besar-besaran juga akan dilakukan untuk pembelian online baik melalui website maupun e-commerce.
“Preppies yang tidak bisa datang langsung ke store, tidak perlu khawatir karena dalam waktu dekat kami juga akan memberikan potongan harga untuk pembelian secara online, dan karena antusias yang cukup besar dari pembukaan store pertama kita di Jakarta, tentu kami akan mempertimbangkan untuk membuka store di kota-kota lainnya, ditunggu saja.” tutup Satria Adi Yassa, sang founder.
