Suara.com - Pijar dari PT Telkom, aplikasi edukasi digital, bersama Staff Khusus Presiden RI, Gracia Billy Mambrasar, bersinergi hadirkan PIKM (Pusat Inovasi Kewirausahaan Masyarakat) di Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar).
Kerjasama tersebut dituangkan dalam notakesepahaman yang ditandatangani Head of Education Ecosystem PT Telkom Sri Safitri dengan Rektor Unsulbar Akhsan Djalaluddin serta perwakilan Pj. Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik di Unsulbar.
Menurut Sri Safitri, sinergi didasari belum meratanya pendidikan dan keterampilan di Indonesia, sehingga diperlukan sinergi para pihak dalam upaya mencapai target Presiden Jokowi mencapai 9 juta talenta digital dalam Nawacita.
"Contohnya di Sulawesi Barat, yang berkesempatan kuliah ke perguruan tinggi hanya 5%. Namun tak perlu khawatir karena Telkom punya aplikasi PijarMahir, yang memungkinkan siapapun belajar keahlian tak selalu dari bangku kuliah," katanya.
Baca Juga: Telkom dan Amazon Web Services Perkuat Posisi sebagai B2B IT Services Provider Terdepan di Indonesia
Menurut dia, PijarMahir juga memungkinkan menciptakan tuntutan akan digitalisasi UMKM seraya memperluas spirit wirausaha di tengah angka pengganguran 5,7% secara nasional. Sebab, pelatihan digital di dalamnya sudah mencakup tren bisnis seperti digital marketing hingga make up artist (MUA).
"PijarMahir hadir untuk memfasilitasi digitalisasi UMKM, contohnya ada pelatihan Bahasa Inggris bahkan Make Up Artist, yang lulusannya nanti tersertifikasi. Dari sertifikasi, bisa membuka lapangan usaha. Kami berusaha merevolusi pendidikan, bahwa ilmu dan skill itu tidak selalu hanya dari bangku kuliah," katanya.
Gracia Billy Mambrasar, Staff Khusus Presiden RI Bidang Inovasi, Pendidikan, & Kewirausahaan, mengatakan, PIKM di Unsulbar diharapkan memperluas semangat kewirausahaan di perguruan tinggi. Pasalnya, penduduk yang akses pendidikan perguruan tinggi se-Indonesia hanya 11% dengan mayoritas lulusan SMP sebesar 66%.
"Untuk itulah, spirit wirausaha perlu ditingkatkan karena dengan tingkat pengangguran sekarang, lulusan S1 pun tidak otomatis langsung bekerja. Maka itu, diperlukan ekosistem pelatihan dan kewirausahaan berbasis digital agar generasi emas Indonesia tahun 2030 bisa tercapai," sambungnya.
Menurut Billy, pusat pelatihan akan diisi modul pelatihan dari Pijar yang sudah terbukti menjadi mitra program Pra Kerja Presiden Jokowi saat awal pandemi lalu. Selain itu, posisi Sulbar sebagai tetangga IKN (Ibu Kota Nusantara) harus diperhatikan bersama.
Baca Juga: Perkuat Pasar Global, Telin dan Expereo Umumkan Kemitraan Strategis
"Kalau IKN sudah jadi, pertumbuhan ekonomi akan terjadi di tetangga seperti Sulbar. Bagaimana bisa rasakan dampaknya, kalo tidak punya digital marketing dari UMKM di Mamuju, Majene, dan sekitarnya. PIKM hadir menjawab tantangan-tantangan tersebut," katanya.
Akmal Malik, Pj. Gubernur Sulawesi Barat, mengatakan, mengapresiasi sinergi tersebut karena era pandemi telah menciptakan adanya penyesuaian di lapangan.
"Kerjasama ini juga membuktikan bahwa kita semua bisa berbuat untuk Indonesia tanpa selalu tergantung pada APBD. Harapan saya selepas Unsulbar, tolong buat lagi 2 sampai 3 titik piloting ekonomi kreatif masyarakat di enam kabupaten di provinsi kami," katanya.
Nizam, Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, mengatakan, sinergi tersebut bernilai tinggi karena masa depan memerlukan lulusan perguruan tinggi yang tak hanya bisa buka lapangan kerja tapi juga siap gagal dan siap bangkit.
Akhsan Djalaluddin, Rektor Unsulbar, mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan Staff Khusus dan Telkom. Sebab, sejak awal pihaknya sudah menduga munculnya tren perkuliahan digital berbasis cloud. Pandemi mempercepat itu, sehingga pas dengan keinginan kampus. Terlebih Unsulbar pun sudah memberi matkul entrepreneur ke mahasiswanya, sehingga acara dengan Pijar ini diharapkan bisa memperluas sinergi ke depannya.