Suara.com - Link Net telah memulai program lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan (ESG) pada tahun lalu. Tujuan program ini adalah untuk memperkuat praktik bisnis Link Net yang bertujuan untuk menjadi pemimpin dalam bidang ESG di Indonesia.
Untuk mencatat dan mengukur proses ini, Link Net bekerja sama dengan perusahaan penilai ESG bernama EcoVadis, yang melakukan penilaian komprehensif meliputi lingkungan, hak tenaga kerja dan manusia, serta etika dan pengadaan berkelanjutan.
Pada penilaian pertama, Link Net mendapatkan nilai 45/100 atau termasuk posisi 45% dari seluruh perusahaan telekomunikasi yang telah dinilai EcoVadis secara global. Sejak hasil tersebut, Perseroan telah melakukan berbagai program untuk memperkuat praktik bisnisnya.
Pada penilaian terbaru yang diterbitkan pada bulan Agustus, Link Net mendapat nilai 64/100 yang menempatkan Perseroan pada posisi 12% tertinggi dari seluruh perusahaan telekomunikasi yang dinilai EcoVadis secara global. Link Net akan terus melanjutkan kesuksesan ini di tahun yang akan datang untuk menjadikan Perseroan sebagai corporate citizen terdepan di Indonesia.
Untuk memperkuat portofolio pertumbuhan pelanggan residensial Link Net di masa depan, Perseroan menargetkan para pelanggan yang melihat nilai suatu layanan dan bersedia mengeluarkan biaya untuk mendapatkan layanan premium broadband berkecepatan tinggi dan TV kabel.
Secara menyeluruh, fokus Link Net pada pelanggan premium dan pengurangan sementara dalam ekspansi jaringan, serta penyesuaian dengan perilaku konsumen, telah memberikan dampak jangka pendek terhadap kinerja bisnis Link Net, diantaranya: peningkatan churn, penurunan jumlah penambahan pelanggan, dan penurunan ARPU.
Sementara penyesuaian portofolio pelanggan residensial untuk peningkatan kualitas diimplementasikan, Link Net berharap dapat meningkatkan siklus pelanggan (customer lifecycle). Dengan mempercepat laju pertumbuhan jaringan dan penyesuaian portofolio pelanggan residensial, Link Net sedang membangun landasan untuk tahun 2023 dengan penekanan pada penurunan tingkat churn, ARPU yang stabil dan tingkat akuisisi pelanggan yang lebih tinggi.
Link Net membukukan pendapatan sebesar Rp2,11 triliun pada 1H2022, penurunan sebesar 2,1% Year-on-Year. EBITDA pada 1H2022 tercatat sebesar Rp1,06 triliun sementara terjadi peningkatan beban yang menyebabkan EBITDA menurun 14,7% Year-on-Year. Laba Bersih pada semester pertama tahun 2022 tercatat sebesar Rp141 miliar, di mana peningkatan beban depresiasi dan beban finansial berkontribusi terhadap penurunan sebesar 70,1% Year-on-Year.
Link Net menambahkan 115 ribu homes passed ke dalam jaringannya pada 1H2022, menjadikan total jaringan Perseroan sebesar 2.985 juta homes passed. Pada bulan Juli tahun 2022, Link Net telah berhasil mencapai lebih dari 3 juta homes passed. Pada 2Q2022, total pelanggan Link Net menurun sebanyak 14 ribu dan pada 2Q2022, total pelanggan Perseroan adalah 838 ribu. Pendapatan Rata-Rata per Pelanggan (ARPU) pada 2Q2022 adalah Rp333 ribu per bulan.
Baca Juga: Berhasil Tingkatkan Kualitas Pelayanan, Link Net Sabet Penghargaan ICXC dan ISTC 2022
Segmen Enterprise Link Net diperkuat pada 2Q2022 dengan pendapatan meningkat 11,5% Quarter-on-Quarter dari Rp182 miliar menjadi Rp203 miliar. Secara Year-on-Year, segmen Enterprise bertumbuh 8,1% pada 2Q2022. Untuk semester pertama tahun 2022, pendapatan segmen Enterprise meningkat 9,4% menjadi Rp384 miliar dibandingkan dengan Rp351 miliar pada semester pertama tahun 2021. Pada semester pertama tahun 2022, segmen Enterprise berkontribusi sebesar 18,2% terhadap total pendapatan Link Net.