Perbandingan Keuntungan Nabung di Bank dengan Reksadana, Mana Lebih Baik?

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 05 September 2022 | 18:41 WIB
Perbandingan Keuntungan Nabung di Bank dengan Reksadana, Mana Lebih Baik?
Ilustrasi menabung (freepik.com/frimufilms)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memilih instrumen tabungan kerap menjadi kebingungan banyak orang. Memilih instrumennya pun tak bisa sembarangan. Salah satu yang bisa dipilih adalah reksadana alih-alih menabung seperti biasa di bank. Lantas bagaimana perbandingan keuntungan nabung di bank dan reksadana? 

Tentu saja secara return atau pengembalian, reksadana lebih besar ketimbang bank. Pasalnya ketika kamu memutuskan menabung di bank maka kamu hanya akan mendapatkan keuntungan dari bunga. Besarnya biasanya 1 persen per tahun. Dalam reksadana, sistem ini berbeda.

Pasalnya, reksadana merupakan salah satu instrumen investasi sehingga uangmu akan diputar dalam penempatan investasi. Sementara jika menabung uangmu akan tetap berada dalam tabungan. 

Jika kamu memilih reksadana sebagai instrumen investasi maka kamu juga harus siap dengan risiko yang lebih besar daripada bank. Cara pengambilan uang pun tak bisa serta merta dilakukan seperti menarik saldo di ATM. Walau demikian, keuntungan reksadana bisa mencapai lima persen per tahun. 

Baca Juga: ART di Tanjungpinang Curi Duit Majikan Rp120 Juta, Ketahuan Setelah ATM dan Buku Tabungan Hilang

Merujuk pada UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995  reksadana adalah jenis investasi yang cara kerjanya mengumpulkan uang dari investor yang kemudian dikelola oleh manajer investasi atau MI.

MI yang sudah mengumpulkan uang dari investor akan membaginya ke dalam penempatan investasi yang ada di pasar modal maupun pasar uang. Return atau keuntungan yang didapatkan oleh MI kemudian dikembalikan lagi kepada investor. 

Pembagian pos reksadana ke dalam pasar modal atau pasar uang ditentukan oleh MI. Namun, sebelumnya MI melakukan screening terlebih dahulu tentang profil risiko investor. Investor akan diberi sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk menakar risiko investasi.

Pekan ini reksadana dengan kinerja paling moncer diketahui ada pada pasar uang. Sementara itu, reksadana campuran dan reksadana saham diketahui melemah. 

Uang yang disetorkan sebagai modal investasi akan ditempatkan oleh MI untuk berbagai instrumen investasi seperti membeli saham, obligasi, dan deposito berjangka. MI dan investor keduanya sama-sama bertugas memantau portofolio atau pergerakan investasi. 

Baca Juga: Anthoni Salim Ungkap Penyebab Rugi Duo Emiten Indofood INDF dan ICBP

Investasi reksadana juga bukan hal sulit. Sekarang manajer investasi juga bisa dilakukan lewat aplikasi telepon pintar. Reksadana adalah investasi yang paling cocok dilakukan oleh pemula.

Dengan reksadana, seorang investor bisa membeli beberapa instrumen sekaligus tanpa memerlukan modal yang besar. Keberjalanan investasi pun dipantau secara terus menerus oleh manajer investasi. 

Walau demikian, investasi reksadana bukan tanpa risiko. Meski memiliki banyak kemudahan, membeli reksadana menemui risiko jika harga instrumen investasi mengalami penurunan, misalnya di lini saham, obligasi, atau surat berharga lain yang masuk dalam portofolio investasi. 

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI