Suara.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat terdapat beberapa bahan pokok yang ikut naik harga, setelah kenaikan BBM bersubsidi. Hampir semua harga bahan pokok mengalami kenaikan.
Sekretaris Jenderal Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengatakan, harga segala jenis cabai mulai kembali naik, imbas kenaikan harga Pertalite dan Solar ini.
"Cabai merah keriting sudah di angka Rp79 ribu/kilo, cabai merah besar Rp73 ribu/kilo, cabai rawit merah Rp63.500 kilo, cabai rawit hijau Rp54 ribu/kilo," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Senin (5/9/2022).
Kemudian, tutur Reynaldi, bahan pokok lainnya seperti harga bawang merah sudah ditaksir Rp40 ribu/kilo, bawang putih Rp33 ribu/kilo.
Baca Juga: Sweeping Kendaraan Berplat Merah, Lima Pengunjuk Rasa Tolak Kenaikan BBM Ditangkap di Patung Kuda
Sedangkan, tambah dia, harga ayam broiler ras sudah naik di Rp39.500/kilo. Selanjutnya, harga telur ayam terjadi tren penurunan, walaupun masih cukup tinggi di tingkat konsumen di angka Rp29 ribu/kilo.
"Kemudian untuk daging juga masih bertengger di angka Rp148 ribu - Rp149 ribu per kilo," ucap dia.
Pemerintah menetapkan penyesuaian harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu pukul 14.30 WIB.
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9), mengatakan pemerintah juga menyesuaikan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp5.150 rupiah per liter menjadi Rp6.800 per liter.
Baca Juga: Siap-siap, Tarif Taksi Bluebird Naik Imbas Harga BBM Melambung Tinggi
Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
“Ini berlaku satu jam sejak saat diumumkannya penyesuaian harga ini jadi akan berlaku pukul 14.30 WIB,” kata Arifin.
Pemerintah memutuskan skema mengalihkan subsidi BBM menjadi bantuan sosial sehingga harga BBM mengalami penyesuaian. Saat ini besaran subsidi dan kompensasi energi telah mencapai Rp502,4 triliun di APBN 2022, yang terdiri dari subsidi energi Rp208,9 triliun dan kompensasi energi sebesar Rp293,5 triliun.