Data Tenaga Kerjaan AS Menguat, Harga Emas Naik

Senin, 05 September 2022 | 09:05 WIB
Data Tenaga Kerjaan AS Menguat, Harga Emas Naik
Ilustrasi emas [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas dunia melambung lebih dari 1 persen pada akhir pekan lalu karena dolar mundur setelah data pekerjaan AS sebagian besar sesuai dengan ekspektasi.

Meski menguat, emas masih terikat penurunan mingguan ketiga berturut-turut tertekan oleh lingkungan suku bunga yang meningkat.

Mengutip CNBC, Senin (5/9/2022) harga emas dipasar spot naik 0,9 persen menjadi USD1.711.1438 per ounce. Harga masih turun 1,5 persen untuk minggu lalu. Sementara emas berjangka AS naik 0,8 persen pada USD1.723.

"Angka pekerjaan sangat dekat dengan ekspektasi pasar. Pasar menganggapnya sebagai angka emas karena tidak menunjukkan kelemahan, tetapi tidak terlalu kuat untuk mendorong Fed yang lebih agresif," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Baca Juga: Cusss.....! Harga Emas Kembali Melesat

Nonfarm payrolls meningkat 315.000 pekerjaan bulan lalu, Departemen Tenaga Kerja mengatakan dalam laporan ketenagakerjaan yang diawasi ketat.

Emas telah tertekan akhir-akhir ini karena bank sentral global menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi yang melonjak. Biaya kredit yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Di pasar fisik, emas premium melonjak di China, sementara penurunan harga lokal mendorong permintaan di India.

Sementara itu harga logam perak naik 0,88 persen menjadi USD18,0066 per ounce, platinum juga naik 0,76 persen pada USD834,6334 per ounce, sementara paladium naik 0,31 persen menjadi USD2.018,9766. Ketiga logam terikat untuk penurunan mingguan ketiga berturut-turut. 

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini, Masih Anjlok Sejak 5 Hari Berturut-turut

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI