Suara.com - Subholding Gas Pertamina, PGN, memasok gas bumi untuk Fajar Surya Wisesa atau FajarPaper sampai dengan 17,5 BBTUD. Kini penyaluran gas bumi ke FajarPaper merupakan kontrak jangka panjang sampai tahun 2035 yang diikat dalam Perjanjian Jual Beli Gas
Awalnya, Subholding Gas Pertamina hanya menggunakan skema seasonal selling dimana volumenya disesuaikan dengan kebutuhan dalam periode tertentu dalam memasok gas ke FajarPaper.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan bahwa PGN akan menjaga performa layanan dalam menyediakan infrastruktur gas yang memadai dan ketahanan pasokan yang terjaga agar nilai lebih dari gas bumi dapat diserap pelanggan bisa optimal.
"FajarPaper sebagai industri, erat kaitannya dengan dampak multiplier effect bagi masyarakat dan perekonomian. Diantaranya adalah penambahan lapangan kerja dan peningkatan daya saing produk dalam negeri," ujarnya di Jakarta, Jumat (2/9/2022).
Baca Juga: Moda Transportasi Gas, Gaslink Cylinder dan GTM PGN Siap Jangkau Wilayah Non Jaringan Pipa
Pemenuhan gas ke FajarPaper berasal dari dari portofolio alokasi pasokan gas PGN di Jawa Bagian Barat yang disalurkan menggunakan pipa South Sumatera West Java dan pipa distribusi dedicated hilir milik PGN.
Ke depan, FajarPaper berencana akan melakukan pengembangan Gas Turbin dan 1 unit Paper Mill sehingga penyaluran gas diharapkan akan meningkat menjadi 28-30 BBTUD.
"Kami berterima kasih kepada FajarPaper atas kepercayaan dan dukungan kepada PGN untuk memenuhi kebutuhan gas bumi. Nilai lebih gas bumi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, dapat mendukung FajarPaper dalam menerapkan teknologi hemat energi serta wujud sinergi bersama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca," kata Faris.
Saat ini, PGN telah melayani kebutuhan gas bumi ke lebih dari 2.446 pelanggan industri di berbagai daerah. Dengan performa gas yang mengalir 24 jam dan harganya yang bersaing, akan mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya.
PGN berharap benefit yang didapatkan dari penggunaan gas bumi dapat meningkatkan produktivitas industri dan berdaya saing serta menjadi solusi energi yang bersih menuju target net zero emission pada tahun 2060.
Baca Juga: Gaslink CNG Perkuat Layanan Gas Bumi Subholding Gas Pertamina di Bali