Suara.com - Garuda Maintenance Facility Aero Asia, anak usaha Garuda Indonesia bidang perawatan dan perbaikan pesawat, optimistis bisa memperbaiki kinerja perseroan. Hal ini imbas dari makin pulihnya industri penerbangan.
Direktur Utama GMF Andi Fahrurrozi mengatakan pulihnya aktivitas penerbangan menjadi peluang perseroan untuk reaktivasi pada pesawat-pesawat yang berstatus grounded selama adanya pembatasan perjalanan.
"GMF mengalami peningkatan volume pekerjaan perawatan berat terutama dari pesawat kargo luar negeri," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (2/9/2022).
Andi melanjutkan perbaikan kinerja juga ditopang pada sektor-sektor yang tidak terlalu terdampak pandemi di antaranya power services, industri pertahanan, business & private jets.
Baca Juga: Garuda Indonesia Sebut Ekspor Kepiting Sulawesi Tenggara ke Singapura Meningkat
"Dengan bangkitnya industri penerbangan dan meningkatnya arus lalu lintas udara, GMF harus siap dengan peningkatan permintaan reaktivasi pesawat," ucap dia.
Andi menyebut prioritas saat ini yaitu melakukan reaktivasi dari maskapai Garuda Indonesia Group, khususnya pesawat berbadan kecil, di mana telah memenuhi seluruh slot yang ada pada fasilitas hanggar perseroan.
Penuhnya slot hanggar hingga akhir tahun 2022 pun juga dikontribusikan oleh tingginya permintaan perawatan pesawat Boeing 747 yang mayoritas permintaannya datang dari customer internasional.
Adapun, pada kuartal I, perseroan mencatat beban usaha yang menyusut sebesar 18,3% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya menjadi USD 55,3 juta. Lebih lanjut, pada akhir kuartal pertama tahun 2022, GMFI juga berhasil mencatatkan perolehan EBITDA positif senilai USD 300 ribu.
Baca Juga: Kabar Gembira! Harga Tiket Pesawat Turun 15 Persen