Konsumsi Rokok di Indonesia Tinggi, Tembakau Alternatif Jadi Solusi?

Jum'at, 02 September 2022 | 18:34 WIB
Konsumsi Rokok di Indonesia Tinggi, Tembakau Alternatif Jadi Solusi?
Tembakau merupakan bahan utama rokok. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tingginya jumlah perokok berkorelasi erat dengan meningkatnya angka penyakit terkait merokok. Produk tembakau alternatif diproyeksikan dapat menjadi jawaban untuk menurunkan prevalensi perokok, sekaligus memperbaiki kualitas kesehatan masyarakat.

Mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kerja Sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tikki Pangestu mengatakan, Indonesia memiliki jumlah perokok 69 juta orang. Selain menyebabkan dampak terhadap kesehatan masyarakat, tingginya jumlah perokok berimplikasi dalam aspek sosial ekonomi. Alasannya, pemerintah pun menghadapi beban anggaran kesehatan akibat kebiasaan merokok.

"Dari perspektif kesehatan masyarakat dan sosial ekonomi, (hal ini) memerlukan strategi maupun intervensi serta kebijakan yang akan memungkinan dalam menurunkan prevalensi perokok di Indonesia," ujar Tikki dalam acara diskusi virtual bertajuk 'Reducing the Harm of Smoking: Is Tobbaco Harm Reduction Feasible?' seperti dikutip, Jumat (2/9/2022).

Menurutnya, strategi yang dapat dilakukan pemerintah saat ini adalah menerapkan konsep pengurangan bahaya dengan memanfaatkan produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektrik, maupun kantong nikotin.

Sejumlah kajian ilmiah telah menunjukkan produk tembakau alternatif mampu mengurangi risiko hingga 90 persen hingga 95 persen dibandingkan rokok.

"Intervensi melalui produk-produk yang menerapkan konsep pengurangan bahaya itu lebih efektif dibandingkan produk-produk seperti nicotine replacement therapy dalam membantu mereka yang mau berhenti merokok," tegas Tikki.

Produk tembakau alternatif akan semakin lebih efektif menekan prevalensi perokok apabila pemerintah memberikan kemudahan akses dan memperluas diseminasi informasi akurat kepada para perokok dewasa. Dengan begitu, semakin banyak perokok dewasa yang kesulitan berhenti merokok akan beralih ke produk tembakau alternatif dan penjualan rokok juga akan mulai turun.

"Itu adalah strategi kunci untuk mengatasi masalah yang sangat kompleks ini. Produk hasil pengembangan teknologi dan inovatif seperti ini memiliki potensi sangat besar," ungkap dia.

Dokter spesialis onkologi dari Inggris Peter Harper menambahkan, sumber ragam penyakit dari rokok terdapat pada asapnya yang merupakan hasil proses pembakaran.

Baca Juga: Perempuan Ini Sajikan Rokok Goreng Tepung Buat Pacarnya, Malah Jadi Perdebatan di Media Sosial

Pada asap rokok mengandung sekitar 5 ribu senyawa kimia, karena sekitar 80 di antaranya bersifak toksik hingga dapat memicu timbulnya kanker.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI