Suara.com - Dinamika harga pertalite sejak pertama kali diluncurkan pada 2015 menarik untuk disimak. Sejarah naik turun harga pengganti premium ini juga mengikuti fluktuasi harga BBM sejak tujuh tahun lalu.
Pertalite kini berstatus sebagai BBM bersubsidi pengganti premium yang resmi dihapus pada 2020 silam. Nilai oktan pertalite adalah 90, dua poin lebih tinggi daripada premium yang memiliki nilai oktan 88. Kini pertalite dibanderol dengan harga Rp7.650 per liter.
Melansir sejumlah sumber, pertalite mulai diluncurkan ke sejumlah SPBU di wilayah Jakarta, Bandung, dan Surabaya secara terbatas dengan harga Rp8.400 per liter.
Saat itu, harganya hanya berselisih Rp900 lebih murah dibandingkan dengan Pertamax dengan nilai oktan RON 92 yang dijual Rp9.300. Namun, pertamax belum dilabeli sebagai BBM bersubsidi. Saat itu status BBM bersubsidi ada pada premium dengan harga Rp7.400.
Baca Juga: Antisipasi BBM Subsidi Naik Mendadak, Warga Batujajar Bandung Barat Rela Antri di SPBU Berjam-jam
Saat itu, BBM dengan nilai oktan yang lebih tinggi bisa menjadi alternatif masyarakat. Pasalnya, semakin tinggi nilai oktan disebut-sebut bisa membuat komponen kendaraan berumur panjang.
Performa mesin akan lebih terjaga dan jarak tempuh jadi lebih jauh karena pembakaran mesin motor yang lebih sempurna. Selain itu, BBM beroktan tinggi juga membuat performa mesin lebih enteng karena tidak adanya kerak-kerak sisa pembakaran.
Pada September 2015 atau beberapa bulan pasca-dirilis harga pertalite turun Rp100 menjadi Rp8.300 per liter. Kemudian per Januari 2016 harga pertalite turun menjadi Rp7.900 per liter bersamaan dengan penurunan harga BBM jenis lainnya.
Tren penurunan harga BBM terus berlanjut bersamaan dengan menurunnya harga minyak dunia. Per Maret 2016, pertalite dipatok Rp7.500 per liter.
Kemudian harga pertalite mulai Januari 2017 mencapai Rp7.750 per liter. Pada April 2017 harganya kembali naik menjadi maksimal Rp7.900 per liter. Kenaikan terakhir terjadi pada Maret 2018 menjadi maksimal Rp8.150 per liter. Sejak 2019 Pertalite dibanderol Rp7.650 – Rp8.000 dan relatif stabil meskipun BBM lain mengalami kenaikan.
Saat ini setelah isu kenaikan pertalite per September 2022 muncul, nyatanya harga pertalite tidak beranjak dari Rp7.650 per liter. Harga BBM non-subsidi juga relatif stabil. Saat ini harga Pertamax Turbo di pulau Jawa adalah Rp15.900. kemudian Dextaline Rp17.100, dan Pertamina Dex Rp17.400.
Kendati demikian, pemerintah telah menerapkan aturan khusus bagi pembeli BBM bersubsidi yakni menginstal aplikasi MyPertamina. Peraturan ini diterapkan di beberapa daerah di Indonesia seperti Kota Yogyakarta, Kota Banda Aceh, dan Kota Denpasar.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni