Bebas Gluten dan Kaya Manfaat, Pemerintah Percepat Pengembangan Industri Sorgum

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 02 September 2022 | 13:31 WIB
Bebas Gluten dan Kaya Manfaat, Pemerintah Percepat Pengembangan Industri Sorgum
Ilustrasi sorgum. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementan serius garap pengembangan sorgum dari hulu hingga hilir untuk memperkuat bahan pangan alternatif bagi Indonesia agar mampu menghadapi tantangan krisis pangan dunia.

Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, mengatakan tanaman sorgum tidak hanya sebagai pangan alternatif pengganti beras tapi juga sebagai bahan pakan dan bahkan dapat menghasilkan bio ethanol.

Suwanji menyebut, sorgum sebagau tanaman sehat, mudah dibudidayakan, rendah biaya produksi dan sangat bermanfaat untuk kesehatan. Sorgum juga memiliki manfaat yang tidak kalah saing dengan padi, jagung dan kedelai.

"Sorgum dibudidayakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Hampir seluruh bagian tanaman sorgum, seperti biji, tangkai biji, daun, batang dan akar, dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri. Mulai menjadi makanan seperti sirup, gula, kerajinan tangan, pati, biomas, bioetanol dan tepung pengganti terigu dan lainnya," kata Suwandi.

Baca Juga: Kementan Dapat Apresiasi DPR RI, Mampu Raih Capaian Swasembada Beras dan WTP

Ia juga menambahkan, hal menarik dari sorgum adalah tidak ada kandungan gluten seperti gandum. Sorgum kaya kandungan niasin, thiamin, vitamin B6, juga zat besi, dan mangan.

Perwakilan Yayasan Pembangunan Sosial Ekonomi Larantuka (Yaspensel) Elisabeth Hera Mukin dalam webinar BTS Propaktani Episode 607 mengungkapkan potensi pengembangan sorgum di NTT cukup besar.

Kelompok Tani binaan Yaspensel tersebar berada di Flores, Adonara dan Lembata sudah menerapkan budidaya pascapanen sorgum yang baik dan benar. Bahkan para petani sudah mampu menyortir benih yang berkualitas untuk dijadikan benih pada musim tanam berikutnya.

“Kami memberikan pelatihan kepada ibu rumah tangga dan anak muda untuk membuat olahan sorgum dengan tidak menghilangkan nilai gizi sorgum itu sendiri. Contohnya cake, mie, siomay, cookies, ketupat dan bubur sorgum. Juga diberikan pelatihan untuk membuat kerajinan tangan dari malai sorgum. Seperti pot bunga, buket dan bingkai. Daun dan batangnya pun bisa digunakan untuk pakan ternak," kata dia, dikutip dari Antara.

Pemilik Athaya Sorghum Natha Fadhlin mengatakan, usahanya yaitu Athaya sorgum merupakan suatu wadah atau UMKM badan usaha yang bergerak di bidang kuliner sorgum di Jakarta.

Baca Juga: DPR Apresiasi Kementan Atas Raihan WTP dan Capaian Swasembada Beras

Varietas sorgum yang diolah menjadi produk olahan adalah varietas bioguma. Varietas ini memiliki keunggulan yaitu potensi hasil 7 ton per hektare pada kadar air 12 persen, tepung sorgum yang dihasilkan berwarna putih, dan nasi sorgum Bioguma bertekstur pulen.

“Beras sorgum dapat diolah menjadi sumber pangan alternatif pengganti beras. Nasi sorgum mempunyai rasa yang enak dan pulen, mirip dengan beras padi. Juga dapat dihidangkan bersama lauk pauk yang beraneka ragam,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI