Suara.com - Kumar Birla merupakan salah satu orang terkaya di dunia. Pria asal India ini dikenal sebagai raja komoditas dengan harta kekayaan mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun berkat bisnisnya.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Birla adalah generasi keempat dari Aditya Birla Group, perusahaan yang bergerak di bidang semen, alumunium, telekomunikasi hingga jasa keuangan. Ia mewarisi bisni itu ketika berusia 28 tahun.
Kala itu, ayah Birla, Aditya Birla meninggal dunia tahun 1995. Situasi itu membuatnya mengambil alih bisnis keluarganya yang sudah berjalan selama beberapa generasi.
Birla sendiri telah dipersiapkan menjadi pengusaha sukses karena kerap melihat bagaimana perusahaan keluarganya berjalan sejak kecil. Ia akhirnya memutuskan untuk terlibat dalam bisnis keluarga.
Baca Juga: Ide Bisnis dan Cara Buat Stik Singkong Goreng, Anak-anak hingga Kakek-Nenek Pasti Suka
Bisnis yang dijalankan itu membuat Birla meraih pendapatan senilai USD 45 miliar atau Rp 670 triliun.
Awalnya Birla menempuh pendidikan dan meraih gelar sarjana, sebelum menjadi Chartered Accountant.Ia selanjutnya melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di London Business School, London, Inggris.
Di tengah proses mengemban ilmu itulah ia mendapat kabar kematian ayahnya. Tak ayal, Birla harus memikul tanggung jawab melanjutkan bisnis yang berat. Ia bahkan sempat tidak percaya diri dengan pengalamannya.
Hal ini karena perusahaan ayahnya sudah menjadi perusahaan raksasa yang bergerak di bidang viscose, tekstil, garmen, semen, aluminium dan pupuk.
Namun Birla tidak mau menyerah begitu saja. Ia tetap berusaha menjalankan bisnis yang sudah besar itu demi tidak mengecewakan banyak orang. Kemampuan bisnisnya pun semakin terasah tajam.
Baca Juga: Rahasia Jawara Indonesia Best Business Transformation Award 2022 Melakukan Transformasi Bisnis
Birla langsung mendorong kebijakan bisnis baru dan pendekatannya yang penuh semangat, di mana ini menandai perubahan dalam fungsi organisasi perusahaannya.
Tak cuma fokus menjaga reputasi perusahaan di sektor yang ada, Birla juga memberanikan diri membuka sayap terhadap sektor yang berkembang, seperti perangkat lunak dan BPO.
Salah satu aksinya yang paling signifikan adalah melakukan perubahan di grup perusahaan sebagai Ketua Grup Aditya Birla. Ia mengubah strategi bisnis, memprofesionalkan seluruh grup dan mempercepat pertumbuhan organisasi selama bertahun-tahun.
Saat itu, Forbes mencatat harta kekayaan Birla mencapai USD15,2 miliar atau jika dirupiahkan menjadi Rp1.020 triliun.
Sosok Birla tidak hanya sukses menjalankan bisnis yang tajam. Ia juga menjadi seorang filantropis terkenal di negaranya. Birla secara aktif berkontribusi terhadap pertumbuhan bagian masyarakat yang lebih lemah.
Ia secara aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang didorong oleh kesejahteraan pada kualitas hidup kelompok masyarakat yang lebih lemah di banyak negara, seperti India, Thailand, dan Mesir.