Pemprov Sumsel Susun RAD Kelapa Sawit Berkelanjutan dengan Minimalisir Risiko Lingkungan

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 02 September 2022 | 08:55 WIB
Pemprov Sumsel Susun RAD Kelapa Sawit Berkelanjutan dengan Minimalisir Risiko Lingkungan
Petani sawit. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemprov Sumatera Selatan tengah menyusun Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB).

Dinas Perkebunan Sumsel dalam upaya membuat dokumen RAD-KSB tersebut menggelar Focus Group Discussion: Penetapan Program Kegiatan Prioritas dan Pleno Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) Provinsi Sumatra Selatan, yang diikuti para stakeholder kelapa sawit di Palembang, Kamis (1/9/2022).

Sekretaris Dinas Perkebunan Sumatra Selatan Dian Eka Putra mengatakan diskusi ini untuk menetapkan program prioritas daerah terkait RAD-KSB.

Diskusi ini banyak membahas penguatan data, penguatan koordinasi dan infrastruktur, peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun, pengelolaan dan pemantauan lingkungan, tata kelola perkebunan dan penanganan sengketa, serta percepatan pelaksanaan sertifikasi ISPO dan akses pasar.

Baca Juga: Palembang Target Tambah 28.000 Jaringan Gas Kota Sambungan Rumah Tangga

“Harapannya RAD-KSB Sumsel dapat selesai sebelum akhir 2022,” kata dia.

Koordinator Proyek Peat-IMPACT World Agroforestry Indonesia Feri Johana mengatakan pihaknya bisa turut ambil bagian dalam mengawal RAD KSB Sumsel ini agar terwujud sesuai dengan visi misi secara nasional.

Penyusunan RAD-KSB di Provinsi Sumatra Selatan merupakan tindak lanjut dari pengelolaan bentang lahan berkelanjutan dan pengelolaan gambut melalui skema pengembangan komoditas.

Adapun, pengembangan komoditas ini harus dilakukan sesuai prinsip-prinsip kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat serta pengurangan risiko lingkungan.

Mandat penyusunan RAD-KSB menjadi peluang bagi pemerintah Provinsi Sumatra Selatan dan para pihak untuk dapat mewujudkan komitmen perbaikan tata kelola sawit secara berkelanjutan.

Baca Juga: Harga Komoditas Karet di Sumsel Masih Rendah, Penyebab Karena 5 Faktor Yang Butuh Solusi

RAD-KSB juga merupakan arah pembangunan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, ekologi, dan sosial budaya.

Sejauh ini pertanian dan perkebunan menjadi salah satu sumber penghidupan utama masyarakat Provinsi Sumatra Selatan, termasuk di dalamnya komoditas kelapa sawit dengan luas areal mencapai 1 juta hektare.

Agenda ini turut dihadiri Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatra Selatan, Balai Konservasi, TRGD, Asosiasi Pengusaha Sawit maupun Asosiasi Petani Sawit, Akademisi, dan Lembaga Penelitian Perguruan Tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI