Suara.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) terus melakukan transformasi bisnis demi menjadi pemain top global 5 di industri pupuk. Terutama untuk pasar global Urea, yang merupakan pasar terbesar Pupuk Indonesia grup.
Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, Panji Winanteya Ruky, mengatakan bahwa proses transformasi bisnis Pupuk Indonesia mulai diimplementasikan pada tahun 2020. Dengan proses transformasi bisnis tersebut membuat Pupuk Indonesia saat ini menjadi menjadi perusahaan terbesar ke delapan di industri pupuk dunia dari segi pendapatan (revenue).
"Jadi untuk memenangkan pasar dibutuhkan cost competitiveness, baik dari produksi hingga supply chain. Kami juga harus memiliki reach dan relationship dengan key accounts, corporations, industries, G to G, sehingga bisa menjadi urea global player," ujar Panji dalam acara virtual Indonesia Best Business Transformation Award 2022.
Panji menjelaskan ada beberapa hal yang mengharuskan Pupuk Indonesia menjalankan transformasi bisnis. Diantaranya adalah pangsa pasar pupuk komersil dalam negeri yang sekitar 80 persen masih dikuasai oleh swasta. Dari sisi kapasitas produksi, Panji mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia harus terus meningkatkan kapasitas produksi pupuk jenis NPK, karena terjadi perubahan permintaan dari pupuk tunggal Urea ke pupuk majemuk NPK.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Raih The Best Human Capital 2022
Sebagai bentuk transformasi bisnis, Panji menjelaskan Pupuk Indonesia juga terus menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan bahkan negara yang memiliki akses terhadap bahan baku pupuk NPK. Perlu diketahui, bahan baku pupuk NPK yaitu phospate dan kalium hanya bisa didapat dari tambang-tambang yang berada di luar negeri.
"Kenapa kami lakukan transformasi, jadi ada beberapa tantangan yang sulit kalau kita tidak lakukan transformasi secara grup," ungkap Panji.
Dalam menjalankan transformasi, Pupuk Indonesia memiliki sejumlah pendekatan. Diantaranya adalah menerapkan model bisnis yang berorientasi pada pelanggan, menciptakan sumber pendapatan baru, transformasi EBITDA, trasnformasi digital, hingga transformasi human capital.
Selama dua tahun konsisten menjalankan transformasi bisnis pun membuahkan hasil. Pupuk Indonesia meraih Indonesia Best Business Transformation Award 2022 yang diberikan oleh Majalah SWA. Dalam ajang ini, PT Petrokimia Gresik selaku anggota holding Pupuk Indonesia, juga meraih penghargaan yang sama.
Group Chief Editor SWA, Kemal Effendi Gani menilai bahwa transformasi bisnis menjadi keniscayaan bagi sebuah perusahaan di era digital dan pandemi Covid-19 agar tetap survive. Kemajuan teknologi, perubahan banyak aspek akibat pandemi, dan dominasi milenial di dunia kerja mengharuskan organisasi melakukan perubahan manajemen lebih baik lagi, baik dari aspek sumber daya manusia (SDM), teknologi, produksi, pemasaran, keuangan dan lainnya.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Targetkan Jadi Pemain Utama Blue dan Green Ammonia
“Dengan penilaian dari dewan juri yang kompeten dan melalui serangkaian tahapan seleksi, akhirnya terpilih 18 perusahaan yang berhak lolos sebagai finalis. Ke-18 perusahaan finalis itu diwajibkan melakukan presentasi di depan dewan juri tentang apa dan bagaimana transformasi yang mereka jalankan. Dewan juri terdiri dari para ahli dan praktisi manajemen senior yang berpengalaman sebagai CEO di sejumlah korporasi besar,” jelas Kemal.