Kuota Pertalite Mau Habis, Mobil Mewah Masih Suka Sedot BBM Bersubsidi

Kamis, 01 September 2022 | 12:48 WIB
Kuota Pertalite Mau Habis, Mobil Mewah Masih Suka Sedot BBM Bersubsidi
Sejumlah kendaraaan mewah tepergok hendak mengisi BBM bersubsidi di SPBU kawasan Menteng. (Suara.com/Fadil_
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Apa yang dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya yang bersubsidi seperti Pertalite akan habis pada bulan Oktober 2022 bukan isapan jempol belaka. Pasalnya, para pemilik mobil mewah masih suka menyedot BBM bersubsidi.

Dari pantauan Suara.com di salah satu SPBU di bilangan Menteng, Jakarta Pusat Kamis (1/9/2022) misalkan, terlihat antrean cukup mengular di SPBU tersebut, khususnya roda empat.

Di SPBU tersebut, terdapat 4 jalur pengisian BBM untuk roda empat, 2 jalur khusus BBM subsidi dan 2 jalur lagi untuk yang non subsidi. Tapi yang menarik antrian di jalur BBM subsidi yang paling banyak.

Di antara para mobil yang antre tersebut terlihat sejumlah mobil yang dikatakan cukup mewah seperti halnya mobil Toyota Innova, Toyota Rush, Toyota Vios hingga Toyota Alphard.

Baca Juga: Bukan 1 September! Presiden Jokowi Sebut Masih Kalkulasi Kenaikan Harga BBM Subsidi Secara Hati-hati

Jika mengacu harga jual pada 4 jenis mobil tersebut harganya cukup fantastis. Toyota Rush misalnya dibandrol mulai Rp278 juta untuk tipe terendah hingga 289 juta untuk tipe tertingginya.

Sementara Toyota Innova dibandrol mulai Rp369,9 juta untuk tipe paling rendah sampai Rp418 juta untuk tipe tertingginya. Sedangkan untuk sedan Toyota Vios dibandrol mulai Rp293 juta hingga Rp325 juta untuk tipe tertingginya.

Nah satu lagi, Toyota Alphard dimana mobil mewah satu ini dibandrol dengan harga jual Rp1,1 miliar sampai dengan Rp1,6 miliar untuk tipe tertingginya.

Jadi tak heran jika apa yang dikatakan Sri Mulyani benar adanya karena hampir sekitar 80 persen anggaran subsidi Pertalite dinikmati orang berkocek tebal alias mampu.

"Dari subsidi Pertalite Rp93,5 triliun ini 80 persen dinikmati oleh rumah tangga yang relatif mampu bahkan sangat kaya," kata Sri Mulyani dalam konferensi persnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (26/8/2022).

Baca Juga: Update Harga BBM: Pertamax dan Pertalite Belum Naik, Jenis BBM Ini Malah Turun

80 persen tersebut lanjut Sri Mulyani setara dengan Rp60 triliun lebih, artinya anggaran subsidi Pertalite ini hampir seluruh dinikmati orang pemilik mobil. Sementara sisanya sebesar 20 persen hanya dikonsumi oleh pemilik motor.

Sementara untuk konsumsi Solar, penikmat subsidi ini lebih gila lagi, karena hampir 95 persen dinikmati orang kaya, sementara sisanya 5 persen baru orang miskin.

"Untuk masyarakat tidak mampu hanya mencapai 5 persen sementara 95 persen dinikmati oleh orang-orang mampu dari nilai subsidi mencapai Rp149 triliun," katanya.

Kondisi ini pun yang menjadi perhatian utama pemerintah karena harus bersiap menanggung tambahan anggaran subsidi dan kompensasi jika harga jual BBM dalam negeri tidak naik. Apalagi saat ini kuota penjualan Pertalite dan Solar makin menipis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI