Sepanjang Agustus 2022, Harga Emas Anjlok 3 Persen

Kamis, 01 September 2022 | 09:25 WIB
Sepanjang Agustus 2022, Harga Emas Anjlok 3 Persen
Ilustrasi emas.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas dunia kembali bergerak melemah dan berada di jalur untuk penurunan bulanan terpanjang sejak 2018, karena tertekan kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral utama di seluruh dunia.

Mengutip CNBC, Kamis (1/9/2022) harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD1.712,56 per ounce. Emas kehilangan sekitar 3 persen sepanjang Agustus, dan ditetapkan untuk mencatat penurunan bulan kelima berturut-turut.

Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,6  persen menjadi USD1.726,2 per ounce.

"Semakin jelas bahwa bank sentral akan agresif dengan pengetatan karena tekanan inflasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang bukan pertanda positif bagi emas," kata Edward Moya, analis OANDA.

Baca Juga: Rencana Kenaikan Suku Bunga Lagi-lagi Pudarkan Harga Emas

President Federal Reserve Bank of Cleveland, Loretta Mester, mengatakan bank sentral perlu menaikkan suku bunga sedikit di atas 4 persen pada awal tahun depan.

Di sisi lain, inflasi zona Euro melonjak ke rekor tertinggi lainnya dan akan segera memasuki wilayah dua digit, menandai serangkaian kenaikan suku bunga yang besar.

Emas dikenal sebagai investasi yang aman selama krisis ekonomi dan geo-politik, tetapi lingkungan suku bunga tinggi membuat aset yang tidak memberikan imbal hasil itu kurang menarik bagi investor.

"eaksi emas saat mendekati level kunci USD1.700 akan menunjukkan jumlah support yang tersisa bagi logam tersebut di tengah kekhawatiran resesi global dan perang Ukraina," tutur analis Kinesis Money, Rupert Rowling.

Investor juga mencermati data yang menunjukkan penggajian swasta Amerika meningkat 132.000 pekerjaan pada Agustus setelah naik 270.000 di Juli.

Baca Juga: Dolar AS Melemah, Harga Emas Dunia Berbalik Arah Menguat

Sementara itu harga perak di pasar spot anjlok 2,6 persen menjadi USD18,00 per ounce. Perak merosot 11 persen pada Agustus dan di jalur untuk mencetak penurunan bulanan terbesar sejak September 2020.

Platinum turun 0,6 persen menjadi USD842,30 per ounce. Palladium melemah 0,7 persen menjadi USD2.072,53. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI