Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pembukaan pra perdagangan bulan September ini kembali dibuka dalam zona merah, adapun indeks turun ke level 7.166 dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin hari di level 7.178.
Melansir data RTI, Kamis (1/9/2022), IHSG diawal pra perdagangan dibuka anjlok 12,7 basis poin atau melemah 0,17 persen.
Setelah dibuka tepat pukul 09:00 Wib laju IHSG terus merangkak turun ke hingga ke level 7.163 atau telah mengalami pelemahan sebesar 0,21 persen.
Sementara itu indeks LQ45 juga dibuka melemah, pada awal perdagangan indeks ini turun 4,8 basis poin atau terdepresiasi sebesar 0,47 persen ke level 1.018.
Baca Juga: Rebound, IHSG Ditutup Naik 0,27 Persen ke Level 7.178
Pada level tersebut IHSG telah ditransaksikan sebanyak 481 juta lembar saham dengan nilai mencapai Rp215 miliar dengan volume transaksi mencapai 13,2 ribu kali.
Sebanyak 159 saham menguat, 79 saham melemah dan 208 saham belum ditransaksikan.
Meski demikian CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan rilis data inflasi yang akan dilansir awal bulan, menjadi salah satu faktor terhadap pola pergerakan IHSG.
"Rilis data inflasi disinyalir masih akan mencerminkan kondisi kestabilan ekonomi. Hal tersebut dapat menopang pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," kata William.
Ia memprediksi IHSG bergerak di rentang support 7.002 dan resistance 7.223. Ia juga merekomendasikan sejumlah saham, yakni ASRI, PWON, BSDE, CTRA, JSMR, TBIG, BBCA, BBNI, dan BBRI.
Baca Juga: Efek Kenaikan BBM Subsidi IHSG Melemah