IHSG Melemah Efek Kenaikan Harga BBM Subsidi, Investor Masih 'Harap-harap Cemas'

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 31 Agustus 2022 | 10:56 WIB
IHSG Melemah Efek Kenaikan Harga BBM Subsidi, Investor Masih 'Harap-harap Cemas'
Bursa Efek Indonesia (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tertekan pada pembukaan pasar Rabu (31/8/2022) jelang pengumuman harga BBM naik.

IHSG dibuka melemah 47,11 poin atau 0,66 persen ke posisi 7.112,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,61 poin atau 0,94 persen ke posisi 1.012,14.

"Fokus investor saat ini, masih menanti pengumuman harga BBM subsidi Pertalite dan Solar, yang akan diumumkan hari ini," tulis Tim Riset Lotus Sekuritas dalam kajiannya.

Isu kenaikan BBM subsidi jadi salah satu pembahasan yang disorot belakangan ini meski pemerintah telash memastikan bantuan sosial senilai Rp24 triliun.

Baca Juga: Tekanan Belum Reda, Rabu Pagi IHSG Dibuka Anjlok 0,66 Persen ke Level 7.112

Investor juga menilai langkah yang ditempuh Bank Indonesia (BI) dalam menaikkan suku bunga, dilakukan untuk mengendalikan tingkat inflasi dan antisipasi kenaikan harga BBM subsidi.

BPS dijadwalkan akan merilis data inflasi untuk periode Agustus pada 1 September 2022 besok. Konsensus memperkirakan Indonesia akan mengalami deflasi sejalan dengan harga pangan yang mulai menurun.

Sementara perkiraan konsensus untuk Inflasi tahunan 4,86 persen (yoy) dan inflasi bulanan 0,53 persen (mom).

IHSG pada hari ini berpeluang bergerak sideways atau datar di kisaran 7.095-7.188.

Bursa ekuitas Wall street pada Selasa (30/8/2022) ditutup turun dan merupakan penurunan tiga hari berturut-turut karena The Fed terus memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi, meskipun akan memberikan konsekuensi yang negatif bagi pertumbuhan ekonomi AS.

Baca Juga: Nelayan di Lamongan Minta Kenaikan BBM Diundur, Pendapatan Sedang Tidak Menentu

Komentar terbaru datang dari Presiden The Fed New York John Williams yang mengatakan untuk menekan permintaan yang melebihi pasokan, diperlukan kebijakan yang lebih agresif dari The Fed.

Dari data, meningkatnya data lowongan kerja pada periode Juli, mengindikasikan ekonomi AS masih stabil, karena terbukanya lapangan pekerjaan.

Selanjutnya, data kepercayaan konsumen oleh Conference Board (CB), yang mengukur tingkat kepercayaan konsumen mengenai aktivitas ekonomi, telah dirilis.

Kepercayaan Konsumen CB periode Agustus naik menjadi 103,2 dari sebelumnya 95,3, artinya ada peningkatan belanja yang dilakukan oleh konsumen pada periode Agustus.

Sedangkan bursa ekuitas Eropa ditutup turun karena komentar hawkish dari pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) Madis Muller yang mengatakan bahwa bank sentral harus mempertimbangkan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada September, untuk mengatasi inflasi yang sangat tinggi.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 205,87 poin atau 0,73 persen ke 27.989,71, indeks Hang Seng turun 263,68 poin atau 1,32 persen ke 19.685,35, dan indeks Straits Times terkoreksi 20,68 poin atau 0,64 persen ke 3.218,64.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI