Luhut juga memuji kinerja gemilang ekspor yang turut mendorong surplus neraca perdagangan selama 27 bulan berturut-turut.
"Kinerja ekspor (Indonesia) merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Ini tidak pernah kita duga juga sebenarnya," kata Luhut.
Ia berujar, kinerja ekspor yang tumbuh hingga 32 persen yoy pada Juli 2022 itu ditopang empat faktor, yaitu harga komoditas yang sedang tinggi, hilirisasi yang mulai membuahkan hasil, efisiensi dengan digitalisasi serta dana desa.
"Dana desa itu saya kira, karena duit berputar di 70 ribu desa, itu membuat kegiatan ekonomi di pedesaan juga jalan," ungkapnya.
Luhut menyebut kinerja ekonomi Indonesia yang baik itu merupakan kerja tim, termasuk kalangan pengusaha.
"Kalau kita lihat kinerja Indonesia termasuk salah satu yang terbaik di dunia. Ini kerja tim, saya kira peran Apindo juga luar biasa di sini," katanya.
3. Mobilitas Masyarakat
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, menurut Luhut, mobilitas masyarakat Indonesia saat ini sudah sangat membaik pasca pandemi COVID-19 yang berangsung sejak 2020 lalu. Dampaknya, frekuensi belanja masyarakat meningkat dan roda ekonomi kembali berputar.
Baca Juga: BI Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah Domestik, Apa Fungsinya?