3 Alasan Luhut Optimis Ekonomi Triwulan III Bakal Positif Meski Harga BBM Subsidi Naik

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 30 Agustus 2022 | 15:59 WIB
3 Alasan Luhut Optimis Ekonomi Triwulan III Bakal Positif Meski Harga BBM Subsidi Naik
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada acara Evaluasi Aksi Afirmasi Peningkatan Pembelian dan Pemanfaatan Produk Dalam Negeri Dalam Rangka Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, di Jakarta Convention Center (JCC), pada Selasa, (24/5/2022). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden-Lukas/pri.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan optimis, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2022 lebih tinggi dari perkiraan meski tertekan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Hal ini ia sampaikan berdasarkan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh di atas lima persen yoy sejak triwulan IV 2021 lalu.

"Saya kira kita semua tahu, kuartal kemarin kita masih tumbuh 5,44 persen. Di luar ekspektasi kita juga. Dan ,kita juga memprediksi, walaupun mungkin nanti akan ada kenaikan penyesuaian harga minyak, BBM, kita kelihatan masih bisa kuartal depan ini lebih baik dari 5,44 (persen) ini," kata Luhut dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Apindo Ke-32 secara daring, Selasa (30/8/2022).

Keyakinan itu, kata Luhut, didasari atas terus meningkatnya mobilitas masyarakat keluar rumah serta meningkatnya frekuensi belanja masyarakat.

Baca Juga: BI Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah Domestik, Apa Fungsinya?

Menurut dia, meski berada di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, perekonomian Indonesia masih jadi salah satu yang terbaik. Penilaian itu juga datang dari banyak kalangan di luar negeri.

Selain itu, berikut alasan Luhut pede pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik pada triwulan III:

1. Kinerja Investasi

Luhut memberi apresiasi kinerja investasi di Indonesia yang mampu tumbuh tinggi, yakni mencapai 35,5 persen pada triwulan II 2022.

Sementara, pada triwulan pertama, realisasi Investasi pada Triwulan I/2022 sebesar Rp282,4 Triliun. Lebih tinggi 28,5 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 serta meningkat 16,9 persen dibandingkan triwulan IV tahun 2021.

Baca Juga: Mensos Risma: Bansos Pengalihan Subsidi BBM Bakal Disalurkan Pada 1 September

2. Kinerja Ekspor

Luhut juga memuji kinerja gemilang ekspor yang turut mendorong surplus neraca perdagangan selama 27 bulan berturut-turut.

"Kinerja ekspor (Indonesia) merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Ini tidak pernah kita duga juga sebenarnya," kata Luhut.

Ia berujar, kinerja ekspor yang tumbuh hingga 32 persen yoy pada Juli 2022 itu ditopang empat faktor, yaitu harga komoditas yang sedang tinggi, hilirisasi yang mulai membuahkan hasil, efisiensi dengan digitalisasi serta dana desa.

"Dana desa itu saya kira, karena duit berputar di 70 ribu desa, itu membuat kegiatan ekonomi di pedesaan juga jalan," ungkapnya.

Luhut menyebut kinerja ekonomi Indonesia yang baik itu merupakan kerja tim, termasuk kalangan pengusaha.

"Kalau kita lihat kinerja Indonesia termasuk salah satu yang terbaik di dunia. Ini kerja tim, saya kira peran Apindo juga luar biasa di sini," katanya.

3. Mobilitas Masyarakat

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, menurut Luhut, mobilitas masyarakat Indonesia saat ini sudah sangat membaik pasca pandemi COVID-19 yang berangsung sejak 2020 lalu. Dampaknya, frekuensi belanja masyarakat meningkat dan roda ekonomi kembali berputar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI