Waskita Karya Right Issue November 2022, Pemerintah Guyur PMN Rp3 Triliun

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 30 Agustus 2022 | 08:59 WIB
Waskita Karya Right Issue November 2022, Pemerintah Guyur PMN Rp3 Triliun
Kantor PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk dalam waktu dekat akan menerbitkan saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue yang mencapai Rp3,9 triliun.

Langkah ini bertujuan untuk menyehatkan keuangan perseroan dan menyelesaikan pembangunan ruas jalan tol pada beberapa wilayah di Indonesia.

Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja Menteri Keuangan dengan Komisi XI DPR RI menjelaskan, pemerintah menyertakan sebesar Rp3 triliun dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam right issue ini, dan berharap sebesar Rp900 miliar sisanya dapat dihimpun dari publik. 

Ia berharap komposisi kepemilikan saham setelah right issue dari pemerintah sebesar 75,35 persen dan publik sebesar 24,65 persen atau tetap sama seperti kepemilikan saat ini.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Paparkan Dampak PMN BUMN Bagi Ekonomi Indonesia

"Dimana pemerintah dalam hal ini perkiraan komposisi kepemilikan setelah right issue tergantung bagaimana masyarakat akan mengambil haknya. Dalam hal ini pemerintah memasukkan PMN sebesar Rp3 triliun, dengan harapan publik men-generate masuk dengan Rp0,9 triliun," ujar Sri Mulyani.

Right issue, kata dia, akan digunakan untuk mempercepat peningkatan kinerja keuangan Waskita agar terjadi perbaikan rasio keuangan dan arus kas operasi, pendapatan usaha kembali ke kapasitas normal, serta laba bersih bernilai positif.

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban mengatakan right issue yang akan dilaksanakan pada November 2022 ditujukan untuk memperkuat struktur permodalan dan menyehatkan keuangan perseroan melalui delapan stream, serta menyelesaikan pekerjaan berbagai proyek jalan tol.

Ia mengatakan delapan stream penyehatan itu terdiri dari divestasi, penjaminan pemerintah, restrukturisasi utang induk, restrukturisasi utang anak, PMN, restrukturisasi bisnis, penyelesaian ruas tol khusus dan perbaikan kinerja terus menerus, efisiensi Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko.

Ia menjelaskan pada triwulan-II tahun ini program penyehatan keuangan telah menjadikan Waskita membukukan keuntungan sebesar Rp293 miliar, dari yang sebelumnya sepanjang 2021 mengalami kerugian sebesar Rp1,8 triliun.

Baca Juga: BI Luncurkan Kartu Kredit Pemerintah Domestik, Apa Fungsinya?

Pada periode tersebut, Waskita juga mengalami kenaikan corporate rating dari BBB dengan negative outlook menjadi BBB dengan stabile outlook dari Pefindo Indonesia.

Selain itu, dana hasil right issue juga akan digunakan untuk menyelesaikan beberapa ruas tol yang selama triwulan-II telah berhasil dilakukan divestasi sebanyak lima ruas tol yang memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Ia menyebut dana sebesar Rp2 miliar dari PMN akan digunakan untuk pembangunan ruas Tol Kayu Agung- Betung dan sebesar Rp996 miliar digunakan untuk pembangunan ruas Tol Ciawi-Sukabumi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI