Harga Minyak Dunia Melambung, Imbas Rencana Pengurangan Produksi Oleh OPEC Plus

Selasa, 30 Agustus 2022 | 07:42 WIB
Harga Minyak Dunia Melambung, Imbas Rencana Pengurangan Produksi Oleh OPEC Plus
Ilustrasi OPEC.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia melambung lebih dari 4 persen pada perdagangan hari Senin, memperpanjang kenaikan minggu lalu, karena potensi pengurangan output OPEC Plus dan konflik di Libya membantu mengimbangi apresiasi dolar dan prospek pertumbuhan Amerika yang buruk.

Mengutip CNBC, Selasa (30/8/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melesat USD4,10, atau 4,1 persen menjadi USD105,09 per barel, setelah melonjak 4,4 persen pekan lalu.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melejit USD3,95, atau 4,2 persen, menjadi USD97,01 per barel, setelah reli 2,5 persen minggu lalu.

Arab Saudi, produsen utama di tubuh Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC), pekan lalu meningkatkan kemungkinan pemotongan produksi, yang menurut sumber bisa bertepatan dengan kenaikan pasokan dari Iran jika mencapai kesepakatan nuklir dengan Barat.

OPEC Plus, yang terdiri dari OPEC , Rusia dan produsen sekutu, akan bertemu pada 5 September untuk menetapkan kebijakan output.

"Harga minyak bergerak lebih tinggi di tengah harapan pemotongan produksi dari OPEC dan sekutunya untuk memulihkan keseimbangan pasar dalam menanggapi meningkatnya prospek kesepakatan nuklir Iran," kata Sugandha Sachdeva, Vice President Religare Broking.

Negara-negara yang menjadi anggota Badan Energi Internasional dapat melepaskan lebih banyak minyak dari cadangan minyak strategis (SPR) jika mereka merasa perlu ketika skema saat ini berakhir, kata kepala badan tersebut, Senin.

Harga minyak mentah meroket tahun ini, dengan Brent mendekati rekor tertinggi USD147 pada Maret karena invasi Rusia ke Ukraina memperburuk kekhawatiran pasokan. Meningkatnya ketakutan atas suku bunga tinggi, risiko inflasi dan resesi sejak itu membebani pasar.

Namun, penguatan minyak dibatasi oleh apresiasi dolar AS, yang mencapai level tertinggi 20 tahun, Senin, setelah Chairman Federal Reserve mengisyaratkan bahwa suku bunga akan dipertahankan lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama guna mengekang laju inflasi.

Baca Juga: The Fed Beri Sinyal Kerek Suku Bunga Lagi, Harga Minyak Dunia Langsung Melemah

"Kendati penguatan dolar menahan harga komoditas secara luas, masalah kekurangan pasokan di pasar minyak mungkin akan terus mendukung bias kenaikan," kata analis CMC Markets, Tina Teng.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI