Suara.com - Stafsus BUMN, Arya Sinulingga berharap, masyarakat tidak panic buying dan tetap menunggu kebijakan dari pemerintah terkait dengan BBM bersubsidi Pertalite dan Solar.
"Jangan panic buying, tunggu saja kebijakan dari pemerintah," ujar Arya.
Ia mengingatkan adanya dampak dari panic buying yang dapat membuat banyak orang tidak lagi mendapatkan BBM bersubsidi.
"Jangan panic buying, nanti kalau panic buying membuat banyak orang lain yang tidak lagi mendapatkan BBM bersubsidi yakni Pertalite dan Solar. Kasihan juga," kata dia, dikutip dari Antara.
Baca Juga: 3 Bantuan Sosial yang Diberikan Pemerintah Jelang Kenaikan Harga BBM Subsidi
Kementerian BUMN hingga kini terus mengupayakan distribusi BBM subsidi bisa tetap terjaga tanpa kelangkaan. Selain itu, konsumen juga diimbau untuk tidak membeli BBM bersubsidi dalam jumlah besar.
Arya menambahkan, stok BBM subsidi saat ini dalam kondisi aman.
Sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah siap menyalurkan bantuan sosial jika harga bahan bakar minyak (BBM) harus dinaikkan.
Airlangga memaparkan, program bantuan sosial (bansos) bertujuan memitigasi dampak negatif ke perekonomian masyarakat dengan adanya kenaikan harga energi
Jajaran menteri masih merumuskan bansos tersebut termasuk skenario kebijakan harga BBM di tengah semakin menipisnya kuota BBM jenis Pertalite dan beban anggaran di APBN yang terus melonjak.
Baca Juga: BLT, BSU dan Bantuan Sektor Tranportasi Disiapkan Untuk Minimalkan Dampak Naiknya BBM Bersubsidi
Tidak hanya dampak ke kegiatan konsumsi masyarakat, pemerintah juga sedang mengalkulasi dampak dari rencana kenaikan harga BBM terhadap kegiatan industri.
Kenaikan harga BBM akan mempengaruhi daya beli atau permintaan konsumen, dan juga laju inflasi yang akan berimbas pada jalannya roda usaha.