Menteri ESDM Tegaskan Indonesia Terus Lakukan Transisi Energi Fosil Menuju EBT

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 29 Agustus 2022 | 15:43 WIB
Menteri ESDM Tegaskan Indonesia Terus Lakukan Transisi Energi Fosil Menuju EBT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, arah kebijakan energi nasional ke depan yakni transisi energi dari fosil menuju energi bersih yang minim emisi dan ramah lingkungan.

"Transisi energi diperlukan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional mengingat cadangan bahan bakar fosil yang terbatas," ujarnya dalam seminar nasional bertajuk "Patriot Energi 2022", Senin (29/8/2022).

Ia menjelaskan, Indonesia masih memiliki potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang besar yakni mencapai lebih 3.000 gigawatt yang berasal dari surya, hidrogen, bioenergi, biomassa, panas bumi, dan juga sumber daya laut.

Dengan demikian, Kementerian ESDM sangat mendukung transisi energi yang berpusat kepada manusia atau people centred energy transitions yang mencakup tidak hanya peralihan ke energi yang lebih bersih, tetapi juga terkait penyediaan kesempatan kerja dan keterampilan, peningkatan pembangunan sosial dan ekonomi, kesetaraan dan keadilan, serta melibatkan masyarakat secara aktif.

Baca Juga: Hadir di Launching Mobil Listrik ESDM, Gubernur Ganjar Pranowo Sebutkan Sudah Mulai Pakai Kendaraan Elektrifikasi

Dalam penyediaan akses energi bersih, kata Arifin, Kementerian ESDM telah membangun sejumlah infrastruktur EBT terutama di daerah terdepan, terluar, tertinggal, dan wilayah transmigrasi (4T), yaitu dalam bentuk pembangkit listrik tenaga surya, mikrohidro, hybrid, biomassa, lampu tenaga surya hemat energi, dan penerangan jalan umum tenaga surya dengan menggunakan dana APBN maupun dana alokasi khusus

"Keterlibatan pemerintah daerah dan masyarakat lokal sangat krusial dalam pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan. Pemanfaatan teknologi tepat guna serta menjaga aspek keberlanjutan dari infrastruktur infrastruktur tersebut," terang Arifin.

Kementerian ESDM mencatat angka rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 99,2 persen dan masih menyisakan 0,8 persen masyarakat yang belum menikmati listrik.

Arifin menjelaskan, masih terdapat desa yang gelap gulita dan 3.090 dosa yang listriknya masih menggunakan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) dan perlu diupayakan untuk mendapatkan pasokan listrik yang lebih andal dan kontinu.

Dukungan dan partisipasi dari semua pihak, termasuk generasi muda Indonesia sangat diperlukan untuk meningkatkan pengembangan energi baru terbarukan dan perluasan akses energi kepada masyarakat.

Baca Juga: Kementerian ESDM Beri Sinyal Ada Penyesuaian Harga Gas Khusus Industri

Dalam upaya melibatkan generasi muda Indonesia, Kementerian ESDM telah melaksanakan program Patriot Energi bekerja sama dengan yayasan Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) dengan tujuan mendorong keterlibatan generasi muda dalam pendampingan, pengembangan, pembangunan, dan pengelolaan pembangkit setrum bersih secara berkelanjutan melalui pemanfaatan potensi energi baru terbarukan setempat untuk memberikan akses listrik kepada masyarakat dengan andal dan kontinyu khususnya di daerah 4T.

Arifin mengapresiasi para generasi muda yang tergabung dalam Patriot Energi yang dalam waktu 10 bulan telah melaksanakan tugas di pelosok daerah.

Mereka telah mampu melakukan pendampingan di 98 desa yang terletak di 33 kabupaten dari 13 provinsi dengan melakukan penyusunan prastudi kelayakan pembangkit listrik tenaga mikro hidro di 14 desa, solar home system di 12 desa, serta PLTS surya di 67 desa, termasuk perencanaan pembangunan atau revitalisasi pembangkit energi terbarukan di lima desa.

"Kami harapkan hasil pra-feasibility study tersebut dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah, pihak swasta maupun Kementerian ESDM untuk membangun pembangkit energi terbarukan khususnya bagi masyarakat di daerah 4T yang sampai saat ini masih belum merasakan listrik atau yang sudah mendapatkan listrik yang belum kontinyu," kata Arifin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI