Harga Emas Melorot 1 Persen Imbas The Fed yang Makin Agresif Naikkan Suku Bunga

Senin, 29 Agustus 2022 | 08:49 WIB
Harga Emas Melorot 1 Persen Imbas The Fed yang Makin Agresif Naikkan Suku Bunga
Ilustrasi emas.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga emas turun lebih dari 1 persen pada perdagangan akhir pekan kemarin setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam pidatonya di Jackson Hole mengatakan ekonomi AS akan membutuhkan kebijakan moneter yang ketat "untuk beberapa waktu" sebelum inflasi terkendali.

Powell mengatakan ini bisa berarti pertumbuhan yang lebih lambat, pasar kerja yang lebih lemah dan " sedikit rasa sakit " untuk rumah tangga dan bisnis, tetapi tidak mengisyaratkan apa yang mungkin dilakukan The Fed pada pertemuan kebijakan September mendatang.

Mengutip CNBC, Senin (29/8/2022) harga emas dipasar spot turun 1,25 persen menjadi USD1.736,49 per ounce, dalam perjalanan ke penurunan mingguan kedua berturut-turut.

Sementara emas berjangka AS turun 1,26 persen menjadi USD1.749.

Baca Juga: Ketua Federal Reserve Pidato Soal Inflasi, Harga Emas Turun 1,22 Persen

"Ekuitas dan logam menderita karena peringatan Powell bahwa suku bunga akan perlu tinggi lebih lama dan mungkin 75 bps adalah default untuk September kecuali totalitas data menunjukkan sebaliknya," kata Tai Wong, analis senior di Heraeus Precious Metals di New York.

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap risiko ekonomi, tetapi kenaikan suku bunga mengurangi daya tarik aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Karena tidak ada poros dovish dari Powell, emas akan terus menghadapi tekanan karena harus menghadapi suku bunga yang lebih tinggi, kata Philip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

Imbal hasil Treasury dua tahun AS sempat melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2007 sebelum stabil di dekat level tertinggi dua bulan, sementara dolar rebound dari penurunan awal.

Analis Standard Chartered Suki Cooper mengatakan dalam sebuah catatan bahwa emas bisa menjadi tren lebih rendah dalam beberapa bulan mendatang, sebagian besar risiko penurunan sudah diperhitungkan.

Baca Juga: Pidato Gubernur The Fed Diprediksi Dukung Kenaikan Suku Bunga September Nanti

Emas batangan juga bisa mendapatkan keuntungan dari risiko resesi, pasar fisik yang responsif terhadap harga, pemosisian yang sudah dikurangi dan inflasi yang meningkat," tambah Cooper.

Premi emas fisik di China melonjak minggu ini ke level tertinggi sejak Oktober lalu. Sementara permintaan mendingin di India.

Sementara itu harga perak turun 2,22 persen menjadi USD18,852 per ounce. Platinum turun 2,06 persen menjadi USD862,8415 dan paladium turun 1,72 persen menjadi USD2,110,0762.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI