The Fed Beri Sinyal Kerek Suku Bunga Lagi, Harga Minyak Dunia Langsung Melemah

Senin, 29 Agustus 2022 | 08:46 WIB
The Fed Beri Sinyal Kerek Suku Bunga Lagi, Harga Minyak Dunia Langsung Melemah
Perkembangan harga minyak dunia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak dunia melemah di awal perdagangan Asia pada hari Senin, setelah bank sentral utama, termasuk Federal Reserve, mengisyaratkan suku bunga yang lebih tinggi dan lebih lama untuk meredam inflasi, memukul prospek permintaan energi.

Mengutip CNBC, Senin (29/8/2022) harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 42 sen atau 0,42 persen menjadi USD100,57 per barel, setelah melesat 4,4 persen pekan lalu.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), berkurang 22 sen atau 0,24 persen menjadi USD92,84 per barel, setelah melonjak 2,5 persen minggu lalu.

Chairman Fed, Jerome Powell, memperingatkan " cost yang tidak menguntungkan" dari kebijakan Amerika yang lebih ketat, sementara pejabat tinggi Bank Sentral Eropa mengatakan ada "sedikit pilihan" selain tetap melanjutkan bahkan jika ekonomi Eropa mengarah ke resesi.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Bakal di Atas USD100 Per Barel, Jadi Alasan Pemerintah Naikkan Harga BBM

Harga minyak mentah berada di jalur untuk mencatat penurunan bulanan ketiga berturut-turut dalam apa yang akan menjadi kerugian terpanjang dalam lebih dari dua tahun.

Penurunan itu menghapus semua keuntungan yang diperoleh setelah invasi Rusia ke Ukraina, bahkan ketika sanksi lebih lanjut terhadap Moskow akan dimulai dari kuartal terakhir.

Mengimbangi beberapa pelemahan tersebut, Arab Saudi mengatakan bahwa OPEC Plus dapat segera memangkas produksi.

Trader minyak juga mencermati perkembangan di Timur Tengah. Di Libya, bentrokan antara milisi di ibu kota menewaskan sedikitnya 23 orang, memicu kekhawatiran pergolakan lebih lanjut di negara OPEC itu, yang dapat membahayakan pasokan minyak.

Iran, sementara itu, mengatakan pertukaran dengan Amerika atas proposal Uni Eropa untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir akan berlarut-larut hingga bulan depan. Jika disimpulkan, kesepakatan akan membuka jalan bagi Teheran untuk meningkatkan pengiriman minyak mentah.

Baca Juga: Iran Bersiap Guyur Kembali Pasar Minyak Global, Harga Minyak Dunia Langsung Anjlok

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI