Pemerintah Upayakan Efisiensi Biaya Komponen Aviasi Agar Tiket Pesawat Murah

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 28 Agustus 2022 | 15:49 WIB
Pemerintah Upayakan Efisiensi Biaya Komponen Aviasi Agar Tiket Pesawat Murah
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maintenance Repair dan Overhaul (MRO) di Bandara Hang Nadim, Batam. (Batamnews/ ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, pemerintah mendorong efisiensi pada industri aviasi nasional untuk menurunkan harga tiket pesawat.

“Mudah-mudahan kita bisa sedikit mendorong supaya tiket tidak mahal, dari efisiensi di komponen biaya yang kedua mengenai perawatan yang 25-30 persen tadi,” katanya  saat mengunjungi Batam Aero Technic (BAT),.

Pemerintah diharap mampu menekan biaya dengan efisiensi komponen biaya perawatan, sehingga traffic penumpang akan bisa menggerakkan ekonomi.

Menurutnya, dengan memanfaatkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kota Batam saat ini telah memiliki Batam Aero Technic (BAT). 

Baca Juga: Masjid Tanjak dan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah Diajukan untuk Paket Wisata Religi di Batam

Sebagai pusat perawatan dan pengerjaan penanganan perbaikan pesawat udara, BAT yang mulai beroperasi tahun 2014 di Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam memiliki kegiatan utama berupa industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO).

Dengan nilai investasi sebesar Rp7,29 triliun, kehadiran KEK ini diproyeksikan dapat menghemat devisa rata-rata 30-35 persen dari kebutuhan perawatan (MRO) Maskapai Penerbangan Nasional senilai Rp26 triliun per tahun. Dengan adanya peningkatan kapasitas SDM di bidang MRO, secara bertahap penyerapan jumlah tenaga kerja BAT mencapai 9.976 tenaga kerja pada 2030.

Guna memastikan pesawat udara beroperasi dengan lancar, dinyatakan layak dan aman dioperasikan (airworthy for flight), saat ini BAT telah mendukung operasional perawatan pesawat di lebih dari 40 bandar udara.

Sementara itu, BAT sendiri juga optimis akan mampu meningkatkan utilisasi dan optimalisasi dari kapabilitas yang dimiliki saat ini sejalan dengan rancangan kerja berkelanjutan (master plan).

Diharapkan, dengan adanya langkah ini dapat mewujudkan perawatan pesawat yang terintegrasi, sehingga dapat menekan angka pekerjaan berbagai perawatan pesawat ke luar negeri.

Baca Juga: BNI-Garuda Indonesia-Lion Air Hadirkan Kolaborasi Kreatif untuk Normalkan Harga Tiket Pesawat

Dalam jangka menengah, BAT diharapkan mampu menangkap berbagai peluang dari pasar Asia Pasifik yang memiliki sekitar 12.000 unit pesawat dan nilai bisnis sebesar 100 miliar dolar AS pada tahun 2025.

Dukungan Pemerintah terhadap BAT dalam pengembangan usahanya telah diwujudkan dalam pembentukan KEK yang didesain untuk turut mendukung pertumbuhan dan pengembangan investasi di Indonesia.

“Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong investasi yang ada di Batam. Sehingga tidak hanya untuk Batam saja tetapi juga mampu berkontribusi untuk perekonomian nasional,” ucap Sesmenko Susiwijono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI