Tiket Pesawat Makin Mahal, Harga Semen di Papua Capai Rp1,4 Juta per Sak

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 28 Agustus 2022 | 11:58 WIB
Tiket Pesawat Makin Mahal, Harga Semen di Papua Capai Rp1,4 Juta per Sak
Penurunan muatan di Bandara Oksibil (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kenaikan harga BBM jenis avtur berdampak pada harga tiket pesawat naik. Hal ini sangat mempengaruhi moda transprotasi tersebut di sejumlah daerah di Papua termasuk Kabupaten Pegunungan Bintang.

Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana, mengatakan akibat dari kenaikan BBM jenis avtur  aktivitas penerbangan warga menurun dan harga barang material di daerah pegunungan tengah Papua meningkat.

"Harga tiket pesawat naik dari sebelumnya Rp800 ribu menjadi Rp1,6 juta untuk sekali penerbangan dari Ibu Kota Pegunungan Bintang Oksibil menuju Jayapura padahal penerbangan tersebut hanya memakan waktu 45 menit," kata dia, di Jayapura, Jumat (28/8/2022).

Ia menuturkan, tingginya harga tiket pesawat berdampak pada naiknya harga angkut barang dari sebelumnya Rp19 ribu per kilogram menjadi Rp23 ribu per kilogram.

Baca Juga: Rencana Pengembangan Wisata di Pantai Holtekamp Jayapura

"Akibatnya harga material seperti semen melonjak dari Rp1 juta per zak menjadi Rp1,4 juta per zak," ujar dia.

Saat ini, pihaknya sudah menyampaikan agar pemerintah pusat melanjutkan pembangunan Jalan Trans Papua yang menghubungkan Jayapura ke Pegunungan Bintang yang kini proses pengerjaannya tersisa 173 kilometer.

Pihaknya berharap dengan adanya pembangunan Jalan Trans Papua tersebut dapat menekan tingginya harga barang di wilayah itu.

"Karena hingga kini Kabupaten Pegunungan Bintang belum dapat diakses melalui jalan darat," katanya lagi.

Berdasarkan data PT Angkasa Pura, Bandara Sentani di Kabupaten Jayapura terjadi penurunan penumpang harian sebesar 15 persen hingga 20 persen.

Baca Juga: 10 Potret Oki Setiana Dewi Dakwah di Papua, Kenakan Asesoris Khas Papua

"Sebelum terjadi kenaikan harga tiket jumlah rata-rata penumpang sebanyak 4000 sampai 5000 orang," ujar dia.

Sementara itu Pelaksanan Tugas Asisten Bidang Umum Setda Provinsi Papua Derek Hegemur mengatakan kenaikan BBM avtur akan memicu kenaikan beberapa produk.

Dia menjelaskan, pihaknya berharap pemerintah pusat bisa memberikan subsidi harga tiket bagi masyarakat Papua yang sangat membutuhkan transportasi udara.

"Untuk sektor jasa kami akan mengambil langkah-langkah teknis dari instansi terkait," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI