Suara.com - Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun mengundang pabrikan otomotif Saic-GM-Wuling Automobile (SGMW) untuk membangun pabrik baterai mobil listrik di Indonesia.
"Saya sudah sampaikan undangan itu dan mendapatkan sambutan baik dari pihak Wuling," kata Djauhari.
Ia menjelaskan, undangan itu disampaikan saat melakukan kunjungan ke SGMW di Kota Liuzhou, Daerah Otonomi Guangxi, bersama Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa Drajat belum lama ini.
Menurutnya, dalam lima tahun terakhir perkembangan Wuling di Indonesia cukup baik dan produknya dapat diterima masyarakat.
Baca Juga: China Kembangkan 'Charger Bergerak' Mobil Listrik, Ukurannya Cuma 0,1 meter Kubik
Untuk bulan ini saja, Wuling meluncurkan produk barunya berupa mobil listrik "Air EV" di pasaran Indonesia.
Mobil listrik Wuling yang diproduksi di Indonesia tersebut juga telah ditetapkan sebagai kendaraan resmi delegasi KTT G20 di Bali pada November 2022.
"Wuling mengapresiasi atas dipilihnya Air EV sebagai kendaraan resmi KTT G20," kata Li Shuying selaku General Manager Overseas Business SGMW sebagaimana dikutip Djauhari.
Tidak hanya Wuling, Djauhari dan Konjen Ben juga mengunjungi dua perusahaan otomotif lainnya di Guangxi, yakni Liugong dan Dongfeng Liuzhou Motor.
Liugong melalui anak perusahaannya OVM telah melakukan investasi proyek infrastruktur di Indonesia, seperti Simpang Susun Semanggi, Tol Layang AP Pettarani di Makassar, dan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin.
Baca Juga: Toyota Kembangkan Teknologi Derek Otonom, Berpotensi Angkut Charger Baterai Mobil Listrik
Sedangkan Dongfeng juga telah melebarkan sayapnya dalam industri otomotif di Indonesia, sama halnya dengan Wuling. Di Liuzhou, Djauhari dan rombongan bertemu Wali Kota Zhang Zhuang.
"Saya merasakan adanya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, lingkungan, dan budaya. Industri manufakturnya mendunia, tapi lingkungan yang hijau tetap terjaga," kata Djauhari saat bertemu Wali Kota Liuzhou.